Pertanian, Harga Jagung Sedang Mahal di Bandung Barat KBB, Jadi Sasaran Pencuri

- 8 Maret 2023, 11:32 WIB
Usaha pertanian jagung di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Usaha pertanian jagung di Kabupaten Bandung Barat (KBB). /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Usaha pertanian komoditas jagung, dikabarkan sedang mahal di Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat, sehingga menjadi sasaran pencuri. Saat ini produksi jagung masih sedikit dibandingkan tanaman padi, sedangkan kebutuhan banyak.

Beberapa orang bandar komoditas pertanian yang sedang berkeliling di Ngamprah dan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyebut-nyebut harga jagung sedang tinggi. Mereka mengatakan, bahwa harga sedang tinggi baik jagung hibrida maupun jagung manis sayuran.

Bahkan, ada juga celetukan, ada beberapa petani kehilangan jagung menjelang dipanen. Kondisinya disebabkan diserang hama tikus maupun digondol pencuri, karena mengetahui harga sedang mahal. 

Apakah masyarakat antusias menanam jagung ?  

“Kalau yang punya tanah pertanian mending ditanami jagung saja menjelang kemarau ini. Pembelinya pasti langsung banyak,” ujar Abun, salah seorang bandar sayuran yang sedang keliling di Kecamatan Ngamprah.

Masyarakat yang mendengar informasi tersebut, tampak hanya senyum-senyum saja mendengar informasi itu. Ia tidak begitu antusias menuruti saran dari bandar sayuran yang berkeliling itu.

Baca Juga: Di Situ Ciburuy, Bandung Barat KBB, Ini Mitos yang Mungkin Masih Ada

Menurut salah seorang warga Ngamprah dekat sekitaran Kantor Pemkab Bandung Barat, Eti, bahwa masyarakat yang masih punya lahan, sudah diketahui sering kecele jika kemudian menanam komoditas yang sedang mahal.

“Begitu panen, eh harganya turun lagi, karena para bandar mengatakan pasokan sedang melimpah. Tetapi saya dengar, sekarang ada beberapa petani yang kecurian jagung di ladangnya karena harganya sedang mahal,” ujarnya.

Baca Juga: Di Situ Ciburuy, Bandung Barat KBB, Ada Menu Favorit Makanan Vintage

Wakil Ketua II Asosiasi Pedagang Komoditas Agro (APKA) Jawa Barat, Bambang Satrijadi, yang dikonfirmasi DeskJabar, Rabu, 8 Maret 2023, membenarkan, bahwa harga jagung, khususnya hibrida maupun sayur, sedang cenderung mahal karena terus meningkatnya kebutuhan untuk industri dan di pasar.

“Apalagi jagung hibrida, kebutuhan untuk pakan ternak semakin banyak. Bahkan diketahui, jagung itu semua komponennya bermanfaat tinggi, selain jagungnya, juga daun dan batangnya sebagai pakan segaran untuk ternak,” ujar Bambang Satrijadi.

 Baca Juga: Inilah 5 Hantu yang Populer di Jawa Barat dan Dikenal Orang Belanda Zaman Dahulu

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, mengatakan, untuk awal tahun 2023 belum tergambar akan seberapa besar animo masyarakat petani melakukan usaha pertanian jagung.

Tetapi biasanya, masyarakat petani menanam jagung adalah ketika iklim sedang menjelang kemarau. Sebab, tanaman-tanaman palawija, seperti jagung, kacang-kacangan, serta umbi-umbian memang paling cocok diusahakan ketika menjelang kemarau.

Yang jelas, masyarakat petani di Jawa Barat kini sedang mulai panen raya padi. Sebagian petani ada yang panen jagung pada lahan tadah hujan, sedangkan banyak yang langsung mengolah lagi sawahnya, untuk ditanami padi. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x