Di Majalengka, Perkebunan Tembakau Rakyat Didukung Rumah Benih untuk Ketersediaan Bibit

- 1 Maret 2023, 11:37 WIB
Bangunan rumah benih tembakau untuk usaha perkebunan rakyat di Desa Babakansari, Kecamatan Bantarujeg, Majalengka, Jawa Barat.
Bangunan rumah benih tembakau untuk usaha perkebunan rakyat di Desa Babakansari, Kecamatan Bantarujeg, Majalengka, Jawa Barat. /dok Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

DESKJABAR – Kalangan usaha perkebunan tembakau rakyat di Majalengka, Jawa Barat, kini didukung adanya rumah benih untuk ketersediaan bibit komoditas itu. Penggunaan rumah benih tembakau tersebut rencananya akan digunakan mulai Maret 2023 ini untuk persiapan musim tanam.

Adanya rumah benih tembakau merupakan bantuan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, sebagai inovasi dan solusi jaminan ketersediaan bibit jenis varietas yang dibutuhkan petani dengan orientasi pasar.

Penggunaan rumah benih tembakau di Majalengka, adalah di Desa Babakansari, Kecamatan Bantarujeg, yang kabarnya mulai digunakan 10 Maret 2023.

Baca Juga: Tembakau Mole Sumedang Laku Keras, Melinting Jadi Favorit, Persiapan Larangan Rokok BatanganManfaat rumah benih tembakau

Menurut Jojo, petani tembakau di Desa Babakansari, salah satu latar belakang harapan dari inovasi rumah benih tembakau, adalah lebih terjaminnya ketersediaan bibit-bibit tembakau yang bagus dan cocok pada wilayah setempat.

Selain itu, katanya, adalah solusi mengatasi kegagalan pembenihan ketika kondisi cuaca hujan yang tinggi. Misalnya, ketika musim hujan tinggi di Bantarujeg, Majalengka, banyak petani mengalami kegagalan pembibitan tembakau karena tersapu air hujan tinggi.

“Dengan adanya rumah benih tembakau, diharapkan pembenihan atau perbibitan tembakau menjadi lebih berhasil dalam segala kondisi cuaca. Bibit-bibit tanaman tembakau pun akan lebih seragam bagus dan varietasnya sesuai kebutuhan,” ujar Jojo.

 Baca Juga: Teh Hijau Ala Kampung Kini Menjadi Buruan Wisata ke Purwakarta Sambil Melihat Perkebunan Teh Rakyat

Adanya rumah benih, para petani tembakau diarahkan menjadi lebih seragam pengusahaan jenis varietas agar hasil rata bagus. Akhirnya, hasil usaha petani tembakau pun diharapkan menjadi lebih rata-rata selalu bagus.

Rumah benih tembakau di Desa Babakansari, Bantarujeg itu mirip greenhouse. Tetapi fungsinya adalah untuk mendukung ketersediaan benih.

Menurut Jojo, di Desa Babakansari, penanaman tembakau direncanakan pada April-Mei 2023. Walau kondisinya diprediksi akan kemarau pada ujung musim hujan, tetapi bagi usaha perkebunan tembakau justru saat itulah waktu yang terbaik.

Baca Juga: Di Yogyakarta, Hantu Genderuwo Pernah Muncul Bikin Heboh di Panembahan

Kebentulan, kata Jojo, di desanya lahan-lahan perkebunan tembakau setempat relatif dekat ke sungai, sehingga untuk pengairan lebih berpeluang kontinyu. Yang dibutuhkan, hanya tinggal optimalisasi pompanisasi air dari sungai ke lokasi-lokasi kebun petani.

Sementara itu, petugas POPT AHLI MUDA Mochamad Sopian Ansori SP., MP dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. yang menangani dampak perubahan iklim pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, membenarkan, informasi, bahwa banyak petani tembakau mengalami kegagalan pembibitan karena terjadi curah hujan tinggi.

Di Jawa Barat, sentra produksi tembakau di Jawa Barat adalah di Sumedang, Kabupaten Bandung, Garut, Majalengka, serta Pangandaran. Produksi tembakau asal Jawa Barat dikenal sebagai tembakau mole yang laku keras di pasaran. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x