KBRI Tokyo Fasilitasi Kerjasama Bisnis Biomassa Indonesia-Jepang Senilai USD 138 Juta

- 28 September 2022, 20:37 WIB
Duta Besar RI Tokyo, Heri Akhmadi, pada Senin, 26 September 2022, menyaksikan penandatangan kerjasama ekspor cangkang sawit Indonesia ke Jepang, dengan nilai transaksi mencapai 138 juta dolar AS.
Duta Besar RI Tokyo, Heri Akhmadi, pada Senin, 26 September 2022, menyaksikan penandatangan kerjasama ekspor cangkang sawit Indonesia ke Jepang, dengan nilai transaksi mencapai 138 juta dolar AS. /dok KBRI Tokyo Jepang

DESKJABAR – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Jepang melakukan kerjasama biomassa berbahan cangkang sawit dengan Jepang.

Bisnis biomassa  itu dilakukan pula melalui ekspor cangkang sawit Indonesia ke Jepang.

Kerjasama juga ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah komoditi cangkang sawit Indonesia.

Baca Juga: Pertanian Padi Jawa Barat, Serangan Hama Tikus Menurun, Walau Terjadi Banjir

Duta Besar RI Tokyo, Heri Akhmadi, pada Senin, 26 September 2022, menyaksikan penandatangan kerjasama ekspor cangkang sawit Indonesia ke Jepang, dengan nilai transaksi mencapai 138 juta dolar AS.

Menurut Heri Akhmadi, kerjasama ini tidak sebatas ekspor-impor, juga diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah komoditi cangkang sawit Indonesia.

Heri Akhmadi mengatakan hal itu dalam sambutannya pada kegiatan Business Meeting on Indonesia’s Sustainable Palm Kernel Shell, Senin itu.

Baca Juga: PTPN VIII Tingkatkan Penjualan Teh Melalui Ekspor ke Jepang, Usaha Perkebunan

Informasi tertulis dikirimkan KBRI Tokyo kepada DeskJabar , Rabu, 28 September 2022, menyebutkan, kegiatan forum bisnis biomassa, yang terselenggara atas kolaborasi KBRI Tokyo, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, ITPC Osaka dan Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (APCASI), bertujuan mempromosikan kesiapan bisnis Indonesia sebagai pemasok utama bahan baku bahan bakar industri biomassa Jepang.

Data Kementerian Perdagangan RI menunjukan bahwa dalam 5 tahun terakhir, tren ekspor komoditi cangkang sawit Indonesia ke Jepang meningkat 48,66%, dengan nilai ekspor per Januari – Juli 2022 tercatat USD 207,5 juta.

Baca Juga: Perkebunan Karet Jawa Barat di Garut Diremajakan, untuk Pulihkan Produktivitas

Hal ini menunjukan semakin tingginya permintaan cangkang sawit Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan sebanyak kurang lebih 97 Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa  (PLTBm) yang dimiliki  Jepang.

Mengingat besarnya potensi kerja sama di sektor biomassa, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memastikan aspek keberlanjutan industri sawit Indonesia dapat terpenuhi.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana dalam pidato kuncinya menekankan berbagai upaya percepatan pencapaian target netralitas karbon Indonesia pada 2060.

Baca Juga: Pasar Banjarsari Ciamis Terbakar, 54 Kios Ludes Dilahap Si Jago Merah

Disebutkan, Pemerintah Indonesia saat ini telah mencanangkan program konversi lebih dari 200 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menjadi PLTBm.

Komoditi cangkang sawit tentunya menjadi sangat penting sebagai bahan baku bahan bakarnya.

“Untuk itu, Pemerintah Indonesia akan memastikan peningkatan produksi komoditi cangkang sawit yang berkelanjutan, baik untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun sebagai komoditi ekspor unggulan Indonesia”, pungkas Sekjen Rida.

Baca Juga: Hamparan Kebun Teh yang Luas, Banyak Didatangi Wisatawan dan Pendaki Gunung Cikuray

Forum bisnis biomassa dihadiri oleh 11 pengusaha cangkang sawit Indonesia yang dibawa oleh APCASI dan lebih dari 40 kalangan bisnis Jepang.

Ketua Umum APCASI Dikki Akhmar dalam paparannya menjelaskan komoditi cangkang sawit Indonesia yang diekspor dapat dipertanggungjawabkan aspek traceability-nya.

Ia memastikan, kejelasan asal usul komoditi cangkang sawit Indonesia yang diekspor, bahkan hingga kebun asal tandan buah segar.

Baca Juga: HITS! 3 Tempat Wisata di Garut Bikin Betah, Ada Danau Asri dan Pemandangan Laut yang Layak Dikunjungi

“Sehingga mitra bisnis Jepang tentunya tidak perlu khawatir kejelasan supply chain cangkang sawit Indonesia yang sangat menekankan prinsip keberlanjutan, transparansi dan traceability”, papar Ketua APCASI Dikki Akhmar.

Kalangan bisnis Jepang sangat mengapresiasi kerja sama impor cangkang sawit dari Indonesia.

“HANWA berterima kasih atas kontinuitas kerja sama pengadaan cangkang sawit dari Indonesia. Kami berkomitmen untuk mengimpor lebih banyak lagi cangkang sawit dari Indonesia hingga 4 – 5 juta ton”, demikian penyampaian testimoni dari Direktur dan Senior Managing Executive Officer Energy Department HANWA Co.,Ltd Yasuharu Kurata.

Baca Juga: SUNTUK ? REKOMENDASI 3 Tempat Wisata Populer di Garut, Bisa Healing di  Hutan Pinus, Hits, Tiket Masuk Murah

Forum bisnis Biomassa Indonesia – Jepang ini menghasilkan 8 (delapan) kesepakatan bisnis ekspor cangkang sawit Indonesia dengan nilai transaksi lebih dari USD 138 juta.

Beberapa perusahaan Indonesia yang mencatatkan transaksi bisnis antara lain PT. Jatim Propertindo, PT. Eka Sapta Paramta Energi, PT. Bersaudara Natural Energi, PT Biomas Andalan Indonesia dan PT. Inti Persada. Sementara itu, mitra bisnis Jepang yakni Hanwa Co.Ltd, Taiheiyo Cement, Iwatani, Thomas International Co.Ltd, PPT Trading dan Samsung.  ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Siaran Pers KBRI Tokyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah