DESKJABAR – Saat ini media massa diramaikan dengan penangkapan dua Crazy Rich Indonesia yakni Indra Kenz dan Doni Salmanan.
Doni Salmanan yang dikenal sebagai Crazy Rich Bandung, dan Indra Kenz ditangkap terkait dengan bisnis binary option.
Kasus ini menjadi salah satu dari 5 penipuan berkedok investasi yang terjadi di masa pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia.
Baca Juga: CRAZY RICH Bandung, Doni Salmanan, Ditetapkan Sebagai Tersangka, Terancam 20 Tahun Penjara
Salah satunya binary option, yang dinilai adalah bentuk perdagangan yang sifatnya berjudi.
Menurut Founder dan CEO Astronacci, Dr. Gema Goeyardi, modus penipuan dan korban dari penipuan berkedok investasi itu adalah para milenial di era pandemi Corona atau yang disebut Koronial, yang ingin cepat kaya tanpa ribet.
Hal itu dikemukakan Gema Goeyardi dalam kanal YouTube Astronacci International dengan judul “Tradepreneur Ep35: RUGI LEBIH 20 TRILIUN!! 5 Dugaan Penipuan berkedok Investasi & Trading” yang tayang pada 24 Januari 2022.
Gema Goeyardi memaparkan, sejak 2 tahun lalu sudah bicara tentang bahayanya binary option. Tetapi kemudan dibully dengan tuduhan iri.
“2 tahun lalu bicara tentang kaya dari forex, tentang bagaimana bisnis binary option di Indonbesia, tentang bagaimana investasi bodong, perjudian yang dibungkus rapi di dalam kemasan trading dan investasi,” ujar Gema Goeyardi.
Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG TERKINI, Dalam 1 atau 2 Hari Yoris Siap Dipanggil, Kasus Semakin Dekat Terungkap
Menurut Gema Goeyardi pakar dan pelaku bisnis trading dan investasi, binary option itu seperti jualan narkoba di apotek. “Seakan-akan obat, padahal narkoba,” tuturnya.
Gema Goeyardi menambahkan, hal itu dilakukan oleh provider-provider broker asing dengan menggaet influencer-influencer di Indonesia, dengan berbagai macam latar belakang.
Ada artis, musikus, selegram, dokter, pilot, dsb, yang menurut Gema, mereka tiba-tiba berubah menjadi trader, tanpa ilmu soal trading dan investasi yang memadai.
“Hasilnya apa, influencer sudah digerakkan dan korban sudah banyak berjatuhan,” ujarnya.
“Ketika itu saya dibully habis-habissan dituduh iri. Setelah 2 tahun inilah hasilnya sekarang mulai rame,” paparnya.
Gema Goeyardi menegaskan bahwa binary option adalah judi. Kalau di kasino jelas ada Bandar dan penjudi.
Gema pun menjelaskan modusnya. Saat investor baru bergabung melalui seorang influencer sebagai afiliator, yang kemudian diberikan edukasi.
“Jahatnya, edukasi yang diberikan afiliator itu edukasi sesat dan gak karu-karuan. Trading kan memang gak ada yang pasti. Tetapi kana da nomenklaturnya ada organisasinya,” ujar dia.
Kalau di trading resmi maka broker akan berusaha sekuat mungkin agar klien atau konsumen untung, dan dari situ mendapat komisi.
Namun di binary option, kalau klien atau investor rugi maka 70 persen dari kerugian itu jadi hak si afiliator atau influencer.
“Kalau infleuncer yang memamerkan mobil mewah itu bilang itu hasil dari trading itu pembodohan publik. Coba buktikan dia trading untung gak?” papar Gema.***