Pertanian, IPB Hilirisasi Inovasi Teknologi Bagi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Cikadu, Cianjur

- 23 Oktober 2021, 20:37 WIB
Ketua Tim dari IPB University Bogor, Dr Dwi Guntoro, SP, MSi bersama Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Drs Ruslan U Esfa menanam bibit pohon aren di Balai Benih Hortikultura Satuan Pelayanan Cikadu, Cianjur, Sabtu, 23 Oktober 2021
Ketua Tim dari IPB University Bogor, Dr Dwi Guntoro, SP, MSi bersama Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Drs Ruslan U Esfa menanam bibit pohon aren di Balai Benih Hortikultura Satuan Pelayanan Cikadu, Cianjur, Sabtu, 23 Oktober 2021 /Kodar Solihat/DeskJabar

 

DESKJABAR – Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, merupakan salah satu sentra utama komoditas pohon dan produksi gula aren untuk bisnis pertanian Jawa Barat.

IPB University Bogor melakukan hilirisasi inovasi teknologi pertanian berkelanjutan di Cikadu, Cianjur, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Lokasi menjadi rintisan hilirisasi inovasi teknologi dari IPB di Cikadu itu, adalah bekerjasama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Balai Benih Hortikultura (BBH) Satuan Pelayanan (Satpel) Cikadu.

Rintisan penerapan hilirisasi inovasi IPB yang diterapkan di Cikadu, dimulai dengan pembuatan kebun percontohan budidaya pohon aren dengan dibuat di BBH Satpel Cikadu.

Baca Juga: Sejarah, Gula Aren Jawa Barat Dikenal Dunia Sejak Zaman Kolonial Belanda (Bagian-2, Tamat)

Sekitar 200 pohon aren hasil perbanyakan melalui teknis kultur jaringan, ditanam di BBH Cikadu, Sabtu, 23 Oktober 2021.

Penanaman bibit-bibit pohon aren tersebut, dilakukan tim dari IPB University yang dipimpin Dr Dwi Guntoro, SP, MSi (Asisten Direktur Stasiun Lapang, Direktorat Bisnis IPB University) bersama Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Drs Ruslan U Esfa,MM  serta masyarakat desa di Cikadu yang tampak umumnya kalangan petani muda.

Melalui penanaman bibit-bibit pohon aren dilakukan IPB University, sekaligus dimulainya rintisan pengembangan kawasan BBH Satpel Cikadu menjadi Kawasan Sain Teknologi (KST) Cikadu.

Soal pembudidayaan pohon-pohon aren di BBH Cikadu, menurut Dwi Guntoro, adalah kepentingan keberlanjutan masa depan usaha produksi gula aren di Cikadu, apalagi pasarnya diketahui sangat bagus.

Baca Juga: Sejarah, Gula Aren Jawa Barat Dikenal Dunia Sejak Zaman Kolonial Belanda (Bagian-1)

Tim IPB University yang dipimpin Dr Dwi Guntoro, SP, MSi bersama Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Drs Ruslan U Esfa, serta masyarakat desa di Cikadu yang tampak umumnya kalangan petani muda, Sabtyu, 23 Oktober 2021
Tim IPB University yang dipimpin Dr Dwi Guntoro, SP, MSi bersama Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Drs Ruslan U Esfa, serta masyarakat desa di Cikadu yang tampak umumnya kalangan petani muda, Sabtyu, 23 Oktober 2021 Kodar Solihat/Deskjabar

Disebutkan, dengan penanaman baru pohon-pohon aren akan memastikan kontinuitas produksi dan kualitas tanamannya, dengan pola agroforestry.   

Polanya adalah plantation pada areal seluas 2 hektare, dengan populasi 200 pohon aren, yang merupakan sistem baru dalam pembudayaan komoditas tersebut untuk produksi gula aren.

Selama ini, pohon-pohon aren yang tumbuh di Cikadu, maupun berbagai daerah lainnya di Indonesia, umumnya tumbuh sporadis tidak sengaja hasil muntahan biji buah aren yang dimakan hewan musang.

Karena masa mulai produksi pohon aren cukup lama menghasilkan pertama, untuk memberikan penghasilan cepat kepada masyarakat petani, adalah dengan tumpangsari pembudidayaan pepaya calina dan cabe.

Baca Juga: Produksi Gula Semut dan Gula Aren di Cianjur, Banyak Pekerjakan Para Korban PHK

“Prinsipnya, kami mengarahkan agar usaha rumpun pertanian, dimaksud adalah komoditas aren menjadi berpihak pula secara berkeadilan kepada masyarakat petani,” ujar Dwi Guntoro.

Pola bisnis yang keberpihakan kepada petani, disebutkan, menjadi salah satu unsur sangat penting pada pasar internasional. Termasuk pula bagi komoditas gula aren, dimana lembaga perdagangan dunia mementingkan faktor keberpihakan kepada petani

IPB University diketahui merupakan institusi pendidikan dengan banyak inovasi teknologi yang dihasilkan oleh para civitas akademiknya. 

Inovasi-inovasi teknologi ini dapat dihilirisasi untuk memecahkan masalah dihadapi oleh masyarakat Cikadu, baik di bidang pertanian, peternakan, perikanan, tekonologi pengolahan hasil, dan lainnya.

Baca Juga: Kecamatan Cikadu Cianjur Penghasil Gula Aren (Bagian 1)

Menurut Dwi Guntoro, hilirisasi inovasi ini diharapkan dapat membangkitkan usaha-usaha baru di kawasan tersebut, yang kemudian akan berkembang menjadi start up industri dan akhirnya dapat mengangkat kehidupan masayarakat di Cikadu menjadi lebih sejahtera.

Secara umum, menurut Dwi Guntoro, inovasi teknologi IPB yang akan dihilirisasi di kawasan Cikadu melalui program Matching Fund tahun 2021 ini antara lain :

(1) penyusunan master plan kawasan Cikadu sebagai Kawasan Sain Teknologi (KST) Cikadu, (2) teknologi penyediaan bibit aren melalui teknologi kultur jaringan, (3) teknologi budidaya aren berkelanjutan, (4) teknologi pengolahan nira aren menjadi gula semut dan turunannya,

Luaran yang akan dihasilkan dari program hilirisasi inovasi teknologi IPB tahun 2021 ini antara lain (1) tersusunnya Master Plan KST Cikadu, (2) tersedianya bibit aren hasil kultur jaringan (3) diterapkannya budidaya aren berkelanjutan, (4) proses pengolahan aren.

Baca Juga: Kecamatan Cikadu Cianjur Penghasil Gula Aren (Bagian 2-tamat)

Disebutkan, penerapan inovasi teknologi IPB University lainnya di BBH Satpel Cikadu untuk diaplikasikan kepada masyarakat sekitar, adalah produksi gula semut lebih efisien dengan kualitas lebih bagus, pengenalan produksi gula aren dalam bentuk cairan (liquird nectar), dll.

Ada pun penyediaan bibit dilakukan melalui teknologi kultur jaringan, untuk memperoleh bibit secara massal dan dalam waktu yang relatif cepat.

Sumbernya menggunakan tanaman induk yang memiliki sifat agronomi unggul yang dipilih dari tanaman lokal di Cikadu. 

Dengan menggunakan tanaman induk unggul sebagai bahan perbanyakan klonal, diharapkan bibit yang dihasilkan akan seragam secara genetik sehingga dapat meningkatkan produktivitas lahan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Pertanian Jawa Barat Munculkan Inovasi Turbin Tenaga Angin dan Surya untuk Pengairan Produksi Pangan

Program penyediaan bibit aren melalui teknologi kultur jaringan akan melibatkan dosen sebagai tenaga ahli, asisten tenaga ahli, mahasiswa, warga masyarakat, dan pemerintah daerah.

Tahapan pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan pada tahun 2021 ini antara lain :

(1)  Seleksi tanaman induk yang akan digunakan sebagai sumber eskplan yang dilakukan oleh Tim KST BP2D Provinsi Jawa Barat

(2)  Pengambilan eskplan sebagai sumber untuk kultur jaringan

(3)  Pelaksanaan sub kultur di Laboratorium Depertemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB.

Baca Juga: Dua Inovasi Baru Layanan Pertanian Diperkenalkan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat

Sejumlah petani muda dan petugas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat di BBH Cikadu, menanam bibit-bibit pohon aren yang dipasok IPB University Bogor
Sejumlah petani muda dan petugas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat di BBH Cikadu, menanam bibit-bibit pohon aren yang dipasok IPB University Bogor Kodar Solihat/DeskJabar

Untuk mengawal pembudidayaan komoditas pohon-pohon aren sampai berhasil di BBH Cikadu, tim dari IPB University tersebut juga menempatkan sejumlah mahasiswa di lokasi itu.

Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Ruslan U Esfa, mengatakan, melalui penanaman bibit-bibit pohon aren dilakukan bersama tim IPB University, sekaligus rintisan pengembangan BBH Satpel Cikadu menjadi Kawasan Sain Teknologi (KST) Cikadu.

“Apa yang kami lakukan di sini, ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Cikadu sekaligus menjaga bahkan meningkatkan kelestarian lingkungan,” ujar Ruslan U Esfa.

Baca Juga: KBRI Tokyo Jajaki Kembangkan Budidaya Tomat Beringin Asal Jepang, Peluang Baru Usaha Pertanian Indonesia   

Dalam diskusi dilontarkan petani muda di Cikadu, bahwa apa yang dilakukan tim dari IPB University dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat itu, memang sesuatu yang dinanti masyarakat petani di Cikadu, terutama petani muda.

Salah seorang penggerak petani muda di Cikadu, Abdul mengatakan, menanti munculnya inovasi dari pihak IPB University terhadap cara pengolahan atau produksi gula semut yang lebih efisien dan kualitasnya lebih bagus.

Sebab, katanya, selama ini produksi gula semut mengalami tantangan dirasakan belum efisien. Padahal, peningkatan produksi secara berkelanjutan sangat diperlukan, untuk memenuhi permintaan pasar. ***

Editor: Sanny Abraham


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x