Sejarah, Gula Aren Jawa Barat Dikenal Dunia Sejak Zaman Kolonial Belanda (Bagian-1)

- 28 Oktober 2020, 18:51 WIB
Produksi gula aren di Jawa Barat tahun 1910
Produksi gula aren di Jawa Barat tahun 1910 /KITLV Universiteit Leiden Belanda

DESKJABAR - Gula aren diketahui merupakan komoditas yang sudah diproduksi secara turun-temurun. Walau gula aren juga diproduksi oleh beberapa provinsi lainnya, sampai kini ikon maupun kualitas terbaik produksi gula aren dunia masih Jawa Barat, yang sudah dikenal dunia sejak zaman kolonial Belanda lalu.

Melihat arsip sejumlah foto lama, tampak produksi gula aren, khususnya di Jawa Barat relatif tak berubah sejak dahulu sampai kini. Prosesnya adalah menyadap nira atau lahang yang diambil dari pohon aren, lalu dimasak pada kuali atau wajan berukuran besar, lalu dikeringkan dan dicetak menggunakan bambu pula.

Dari kacamata orang-orang Eropa, keterkenalan dan minat tinggi masyarakat internasional terhadap gula aren, dapat terlihat dari sejumlah arsip yang ditelusuri DeskJabar dari Koninklijke Bibliotheek Belanda dan National Library of Australia. Gula aren mulai dikenal luas dan sangat disukai orang-orang Eropa saat mereka mulai banyak hadir ke nusantara, khususnya ke Jawa Barat pada awal abad ke-18.

Surat kabar De Sumatra Post terbitan 9 November 1929 memberitakan, bahwa gula aren asal Jawa Barat sudah sangat terkenal. Kebutuhan gula aren oleh orang-orang Eropa sangat tinggi. Namun, pasokannya belum dapat memenuhi sehingga harus mencari ke Sumatra, khususnya ke daerah orang-orang Batak.

Baca Juga: Kecamatan Cikadu Cianjur Penghasil Gula Aren (Bagian 1)

Baca Juga: Kecamatan Cikadu Cianjur Penghasil Gula Aren (Bagian 2-tamat)

Cara produksi gula aren relatif tak berubah sejak zaman dahulu sampai kini, seperti di Kecamatan Cikadu, Cianjur.
Cara produksi gula aren relatif tak berubah sejak zaman dahulu sampai kini, seperti di Kecamatan Cikadu, Cianjur. Kodar Solihat

Disebutkan, di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat, produksi gula aren prosesnya diawali dengan dibuat cairan kental lalu dicetak dalam cangkang. Yang dimaksud adalah wadah berbahan batangan bambu atau cetakan kecil lainnya, dalam aneka bentuk.

Namun, disebutkan, sejak zaman kolonial Belanda pula, di Pulau Jawa berkembang pula gula aren menjadi produksi gula jawa dalam bentuk ­bulatan. Hanya, jika produknya sudah menjadi gula jawa, tak semuanya murni dibuat dari nira aren. Banyak pula yang dibuat dari gula tebu yang dicetak sedemikian rupa.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x