Baca Juga: Minat Petani dan Masyarakat Mengikuti Vaksinasi di Utara Karawang Cukup Tinggi
Menurut Hermin Karlina dan Sopian Ansori, yang berbincang-bincang dengan Ketua Kelompok Tani TiHotHat, Iskandar, bahwa produksi tembakau di Banyuresmi, Garut, pada tahun 2020 rata-rata 1,3 ton musim/hektare dengan harga Rp 73 ribu/kg.
Ada pun penjualan tembakau seperti biasa, diambil bandar atau dikirim ke Temanggung, Jawa Tengah, sesuai perjanjian bisnis.
Dari obrolan, diperoleh informasi, pada tahun 2020, para petani tembakau di Garut lebih untung dari bisnis mereka dari harga diperoleh.
Namun untuk tahun 2021, ada kekhawatiran tertahan di jalan karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diperpanjang lagi.
Baca Juga: Penambangan Emas Liar di Perkebunan Menjadi Masalah Serius Bagi Lingkungan di Jawa Barat
Diperkirakan, produksi dan bisnis tembakau kemungkinan menjadi sekitar 1 ton/hektare, karena anomali iklim saat kemarau banyak hujan.
Diperoleh pula informasi, bahwa bisnis tembakau Jawa Barat, khususnya di Garut tidak terpengaruh pandemi Covid-19.
Tantangannya, bisnis tembakau hanya terhalang PPKM diperpanjang saja, untuk pengiriman ke luar Jawa Barat.