DESKJABAR – Usaha perkebunan teh baik skala besar maupun rakyat, masih menjadi ikon daerah Jawa Barat.
Usaha berkebun teh di Jawa Barat menanti nasib baik untuk bangkit, setelah sekian lama dianggap belum memberikan kegairahan kembali. Upaya mengurai benang kusut yang belum ditemukan akar masalahnya, menjadikan usaha berkebun teh di Jawa Barat belum dapat bangkit.
Namun belakangan ini, banyak terjadi alihfungsi usaha tanaman teh di Jawa Barat dengan dikonversi ke tanaman lain.
Aspek pemasaran yang disebut-sebut lesu berkepanjangan dan urusan harga penjualan sampai ke pekebun, selalu muncul sebagai masalah klasik yang dibahas oleh sejumlah pemangku kepentingan usaha perkebunan teh Jawa Barat.
Baca Juga: PANGANDARAN: Pedagang Jamu Gendong dapat Hadiah Sepeda
Pantauan DeskJabar, sebenarnya masih cukup banyak unit-unit perkebunan teh yang kondisinya masih sangat bagus kondisi tanamannya. Ini disebabkan, pabrik teh dari perkebunan bersangkutan memiliki pelanggan bagus baik di luar negeri maupun domestik.
Namun, sebenarnya bertambah banyak pula, unit-unit perkebunan teh yang kondisinya menyedihkan. Usaha kebun-kebun teh yang bertahan, tampak banyak yang seakan kurang terurus karena sudah kurang terbeli pupuk.
Sebagai pelarian, akhirnya unit-unit perkebunan teh yang memiliki lokasi strategis, mengalihkan usahanya kepada agrowisata.
Padahal pada sejumlah asosiasi berkaitan usaha teh Indonesia, cukup banyak pengurusnya yang bergelar akademik doktor membahas dari berbagai sisi.