Kerusakan Hutan Mencapai 23 Juta Hektar, Awas Bencana Alam Besar Menunggu

- 1 Februari 2021, 18:05 WIB
Banjir Kalsel terjadi karena akumulasi kesalahan tata ruang yang cukup lama
Banjir Kalsel terjadi karena akumulasi kesalahan tata ruang yang cukup lama /BNPB/

 

DESKJABAR – Dalam kurun waktu 2000 hingga 2017, tidak kurag dari 23 juta hektar hutan di Indonesia mengalami kerusakan dan beralih fungsi. Kerusakan hutan ini dinilai akan menjadi bom waktu terjadinya bencana alam.

Yang lebih memprihatinkan, akibat kerusakan hutan dalam kurun waktu tersebut, hutan di Pulau Jawa hutan yang tersisa tinggal 1 juta hektar. Di Kalimantan berkurang seluas 8 juta hektar dan di Sumatera berkurang 6 juta hektar.

Anggota komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin menilai, kondisi lingkungan yang berubah secara simultan dari tahun ke tahun ini akan menjadi bom waktu bencana alam.

Baca Juga: Korupsi Walikota Cimahi Ajay M. Priatna Dilimpahkan KPK Hari Ini ke Pengadilan Tipikor Bandung

“Banjir yang terjadi saat ini adalah awal mula peringatan bagi negara ini. Karena bencana alam lebih besar seperti perubahan Iklim yang diikuti bencana-bencana lain akan menanti di masa yang akan datang,” tutur Andi Akmal dalam keterangan pers, Senin 1 Februari 2021.

Untuk itulah, Andi Akmal meminta agar proporsi pemotongan anggaran untuk program pengelolaan hutan berkelanjutan, jangan terlalu besar.

"Saya Meminta perlu dipertimbangan kembali proporsi besarnya pemotongan pada program Pengelolaan Hutan Berkelanjutan,” papar Andi Akmal.

Baca Juga: Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Terus Menurun, Langkah-Langkah Ini Perlu Dilakukan

“Kalau tidak ada anggarannya, bagaimana kita dapat membendung laju deforestasi yang sudah berjalan berpuluh tahun ini," tuturnya.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: dpr.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah