DESKJABAR - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen mengoptimalkan industri hilir dalam negeri berbahan karet alam Indonesia.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Doddy Rahadi melalui siaran pers, Rabu, 9 Desember 2020 mengatakan, kontribusi sektor industri pengolahan karet nasional terhadap perolehan devisa mencapai 3,422 miliar dolar AS pada 2019.
Disebutkan, saat ini terdapat 163 industri karet alam dengan serapan tenaga kerja langsung sebanyak 60.000 orang.
Doddy menyebutkan produksi karet alam pada 2019 mencapai 3,3 juta ton, yang meliputi SIR (crumb rubber),lateks pekat, dan RSS (ribbed smoked sheet).
“Dari jumlah tersebut, masih perlu dioptimalkan lagi pemgolahannya di dalam negeri, yang saat ini telah meliputi produk hilir seperti ban, karet vulkanisir, alas kaki, rubber articles, serta manufacture rubber goods (MRG),” ujarnya.
Doddy Rahadi mengatakan, Pemerintah juga terus berupaya kembali meningkatkan harga karet alam. Langkah ini untuk mendongkrak kesejahteraan petani karet, penghasilan perusahaan karet dan nilai ekspor.
Baca Juga: Usaha Teh dan Karet Tetap Prospektif untuk Perkebunan Swasta
Serapan
Menurut dia, peningkatan penyerapan bahan baku oleh industri dalam negeri melalui program TKDN serta melakukan diversifikasi produk turunan karet, bisa menjadi salah satu upaya yang dilakukan.