DESKJABAR - Sampah jadi rupiah, itulah realita kegiatan bisnis yang terjadi di Pasar Loak Gembong Kota Surabaya Jawa Timur.
Di kawasan Pasar Loak yang berada di Jalan Gembong Tebasan, Kapasari, Kota Surabaya ini sampah rumah tangga bisa menjadi barang berharga.
Banyak barang bekas yang masih berfungsi atau belum terlalu rusak dijajakan disini.
Barang-barang tersebut dari mulai sepatu, baju, peralatan rumah tangga, barang elektronik, barang lawasan. Semua ada disini.
Harga yang dipatok para pedagang Pasar Loak Gembong Asih ini tidak terlalu mahal.
Pinter-pinter Nawar lah dengan para pedagang disini. Lihat, periksa, cocok. Bayar.
Dulunya tempat para pedagang loak berjualan di kawasan ini menyebar di pinggir jalan.
Mereka ada yang berjualan di Jl Gembong Gedokan, Jl. Gembong Asih, Jl. Pecindilan, Jl. Gembong Tebasan, Jl. Gembong II, Jl. Gembong Kinco dan Jl. Kapasari V.
Empat tahun belakangan para pedagang loak ini ditempatkan di Pasar Gembong Asih Kota Surabaya dengan alasan keselamatan dan tidak membuat kemacetan di jalanan yang terbilang padat lalu lintas.
Kurang lebih 300 pedagang loak setiap harinya berkegiatan di Pasar Loak Gembong Asih Kota Surabaya.
Di bagian depan didominasi penjual aneka barang, dari mulai sepatu, elektronik, perabotan bekas dll.
Di bagian tengah terdapat penjual elektronik bekas, alat rumah tangga dan beberapa pedagang barang lawas.
Paling ujung atau belakang kebanyakan penjual sepatu dan elektronik. Sepatu bekas dan baru ada di area ini.
Bagi para penghobi barang lawasan atau antikan, keberadaan pasar loak Gembong Asih ini bisa jadi kegembiraan sendiri.
Gak usah susah-susah nyari barang lawasan dan jadulan ke rumah, ke Kampung atau ke pelosok. Datang saja ke Pasar Loak Gembong Asih.
Setidaknya ada empat pedagang yang berjualan barang lawasan di Pasar Gembong Surabaya ini. Gak capek dan bisa mendapat barang dengan harga yang masuk akal.
Salah satu pedagang lawasan disana adalah Faisol (26) yang sudah berjualan di kawasan ini sejak lulus sekolah, enam tahun lalu.
Baca Juga: Destinasi Wisata Bandung GRATIS, Cocok Buat Liburan, Hits dan Instagramable, Healing Menyenangkan
Faisol belajar jualan dari sang ayah yang kini memilih berjualan barang lawasan di rumah.
Dia yang melanjutkan usah jualan lawasan di Pasar Gembong Asih.
Diakui Faisol penjualan barang lawasan saat ini sedang lesu, penjualan pasca pandemik belum serta merta mendatangkan pengunjung mencari barang lawasan.
Namun meski begitu dalam sehari, dia mengakui masih bisa menjual barang meski belum sebagus dulu, katanya.
Di Kota Surabaya sendiri ada beberapa pedagang barang lawasan atau antikan. Yang paling besar dan ramai ada di Pasar Bratang Surabaya.
Barang lawas yang dijual Faisol diantaranya setrikaan arang, setrikaan Kuningan, Jam, lampu, perabotan berbahan Enamel, lentera dan barang berbahan keramik.
Faisol mengaku enggan untuk menjual barangnya secara online. Dia tidak mau beresiko barang yang dikirimnya rusak saat pengiriman, katanya beralasan
"Saya malas ngirim barang, terutama barang pecah. Risikonya besar dan habis waktu," ujarnya.
Hari Minggu 2 Oktober 2022 saat Deskjabar mengelilingi kawasan Pasar Loak Gembong Asih sudah mulai menampakkan geliat pasar yang menggembirakan.
Terlebih di Kota Surabaya ini beberapa kegiatan massal sudah mulai diperbolehkan dengan mematuhi protokol kesehatan. Beres berkegiatan banyak warga Surabaya yang sengaja datang ke sini.
Dia dan para pedagang di Pasar Loak Gembong berharap kondisi ini akan juga turut mengundang pengunjung lebih banyak ke tempatnya. ***