Akhirnya, Nelayan Pekalongan Bisa Melaut Lagi, Setelah Sebulan Nganggur

23 Maret 2021, 19:27 WIB
Nelayan kembali bisa melaut, setelah sebulan nganggur karena cuaca buruk. /ANTARA/M. Bagus Khoirunas/


DESKJABAR
- Nelayan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mulai bisa melaut di perairan Laut Jawa dan sekitarnya, seiring dengan membaiknya kondisi cuaca dalam sepekan terakhir ini.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Pekalongan, Imam Menu di Pekalongan, Selasa, 23 Maret 2021, mengatakan, bahwa saat ini mulai memasuki masa peralihan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau, sehingga menyebabkan kondisi cuaca di perairan laut cukup cerah dan gelombang air laut juga tidak tinggi.

"Dengan kondisi cuaca normal seperti sekarang ini maka kapal di bawah bobot 30 grostone (GT) sudah dapat berlayar, karena ombak laut tidak terlalu tinggi dan kondisi angin juga aman," katanya.

Baca Juga: Jelang Ramadhan Harga Cabai Rawit Merah Makin ‘Pedas’, di Pasar Paringin Tembus Rp150.000 per Kilogram

Baca Juga: Ternyata Nama Braga Itu Artinya Bergaya, Orang Sunda Bilang ‘Ngabaraga’

Menurut dia, selama satu bulan terakhir ini para nelayan lebih memilih beristirahat, karena intensitas curah hujan yang tinggi dan kondisi muara sungai yang mengalami pendangkalan.

"Bagi kapal berukuran kecil tidak menimbulkan masalah terhadap adanya pendangkalan lumpur di muara sungai. Akan tetapi bagi kapal berbobot besar maka akan sulit berlabuh," katanya, seperti dikutip dari Antara.

Imam mengatakan, bahwa jangka waktu berlayar bagi kapal nelayan dengan kapasitas di atas 30 GT bisa mencapai 2 bulan hingga 3 bulan, sedang kapal nelayan di bawah 30 GT bisa berlayar selama 1 minggu, 20 hari, dan satu bulan.

Baca Juga: Peristiwa Bandung Lautan Api, Jejak-jejaknya Nyaris Terlupakan Zaman, SEJARAH JAWA BARAT

Baca Juga: 108 Ton Jahe Impor dari Vetnam dan Myanmar di Musnahkan, Dedi Mulyadi : Indonesia Seharusnya Bisa Ekspor Jahe

Adapun terkait dengan jenis hasil tangkapan ikan, kata dia, antara lain ikan kembung dan ikan layang.

Menurut dia, kapal nelayan di bawah 30 GT bisa memperoleh hasil tangkapan sampai dengan 1 ton ikan, sehingga nelayan bisa meraih untung karena harga ikan masih relatif mahal.

"Saat ini harga ikan dijual paling murah Rp20 ribu per kilogram, padahal pada kondisi normal hanya mencapai Rp15 ribu per kilogram hingga Rp17 ribu per kilogram. Kami memperkirakan harga ikan mulai stabil mulai Juli-Agustus 2021, karena kapal nelayan sudah mulai pulang dari mencari ikan di laut," katanya.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler