Ikan Bandeng, Sejarah Awalnya Makanan Orang-orang Kerajaan Majapahit

16 Februari 2021, 19:25 WIB
ikan bandeng /Kementerian Kelautan dan Perikanan

DESKJABAR – Diantara masyarakat Indonesia, komoditas ikan bandeng merupakan salah satu jenis ikan yang sudah merakyat sejak lama. Ikan bandeng dikenal memiliki bentuk yang panjang dengan kepala lonjong, serta sisik yang kecil-kecil dengan daging putih bersih. Oleh masyarakat dunia, ikan bandeng disebut sebagai Milk Fish.

Pada masa kini, ikan bandeng banyak dijadikan makanan olahan, seperti yang dikenal adalah bandeng asap, pindang bandeng, bandeng presto (bandeng duri lunak), otak-otak bandeng, bandeng gepuk, kerupuk bandeng, dan bandeng cabut duri.

Makanan olahan berbahan ikan bandeng ini, diketahui umum menjadi usaha bisnis oleh-oleh dari kota di pantai utara Jawa Tengah, misalnya Semarang dan Jawa Timur yaitu Sidoarjo.

 

Baca Juga: Tasikmalaya: Kadin Harus Jadi Dirigen yang Mampu Mengatur Irama Ekonomi Daerah

Sejarah ikan bandeng dan Majapahit

Namun bisnis ikan bandeng mengapa dikenal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, sebenarnya ada sejarahnya, ada kaitannya dengan saat masih berdiri Kerajaan Majapahit (tahun 1293-1527). Dari semula makanan khusus kerajaan, kemudian menyebar menjadi makanan masyarakat umum.  

Informasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Selasa, 16 Februari 2021, menyebutkan, bahwa dari sejarahnya, ikan bandeng berasal dari samudera yang tersebar di dunia, mulai samudera Hindia, Pantai Amerika, Pantai Afrika, selatan Jepang sampai utara Australia.

Budidaya ikan bandeng

Disebutkan, namun sejak Kerajaan Majapahit (tahun 1293-1527) pun, ikan bandeng sebenarnya sudah dipelihara. Awalnya, ikan bandeng dijadikan ikan hias yang dipelihara di kolam ikan Kerajaan Majapahit.

Namun suatu ketika, Raja Majapahit kemudian lapar, lalu ingin mencoba memakan ikan bandeng yang dijadikan ikan hias itu. Setelah dimakan, ternyata rasanya enak.

Baca Juga: Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky Menyayangkan Jerman Terbuka Batal Digelar, Ini Alasannya

Dalam catatan KKP tersebut, karena rasanya enak, maka Raja Majapahit pun memerintahkan penangkapan ikan bandeng secara besar-besaran. Namun, saat itu ikan bandeng masih sebatas dijadikan santapan raja dan kerabatnya saja.

Namun setelah Kerajaan Majapahit runtuh sekitar tahun 1520-an, oleh para mantan abdi dalem, ikan bandeng kemudian disebarkan ke masyarakat umum.

Seiring perkembangan zaman, disebutkan pula, ikan bandeng kemudian dibudidayakan, dari semula masih di keramba kemudian dibudidayakan pada kolam berukuran luas.

Bersamaan dengan itu, ikan bandeng pun kemudian banyak dimasak dengan aneka olahan. Bahkan, ikan bandeng kemudian menjadi salah satu santapan istimewa bagi orang-orang yang merayakan Imlek. ***

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan RI

Tags

Terkini

Terpopuler