Baca Juga: Urgensi Pemekaran Tasik Selatan, Garut Selatan dan Garut Utara, Ali Rasyid Berikan Alasan
Dalam satu panen dengan jumlah kolam tersebut, setidaknya bisa menghasilkan ikan nila sebanyak 1 ton dalam waktu 3 bulan. Belum lagi air yang digunakan untuk budidaya ikan juga bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman.
Rencana kata Ade Irsyadul Ubad pihak Desa akan menambah lagi kolam bioflok di kampung lain agar masyarakat bisa memiliki mata pencaharian dari budidaya ikan nila.
Karena permintaan ikan nila di Desa Sundawenang sangat banyak dan belum sepenuhnya bisa terpenuhi oleh produksi yang dihasilkan dari budidaya yang ada sekarang ini.
Selain budidaya ikan nila dengan sistem bioflok tersebut, pihak Desa juga memiliki program lain dalam membangun ketahanan pangan masyarakat.
"Kami juga mengarahkan ibu ibu untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan tanaman sayur mayur dengan memanfaatkan polibag," kata Ade Irsyadul Ubad.
Pihak Desa Sundawenang sudah membagikan polibag kepada ibu ibu lengkap dengan bibit sayuran yang antara lain, cabe, terong, tomat dan juga kangkung.
Sayuran tersebut sengaja dipilih karena memang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Dan ini bisa mengurangi biaya kebutuhan sehari-hari di dapur.
Baca Juga: SEGERA DIRESMIKAN! Jembatan Otista Kini Sudah Bisa Dilalui Pejalan Kaki dan Pesepeda
Jadi untuk sayuran ibu ibu tidak harus membeli dan cukup dengan mengambilnya di pekarangan rumah saja, untuk tomat dan cabe. Karena biaya untuk kebutuhan beli cabe itu lumayan besar.