Sulistiyo Rini Mantan Asisten Rumah Tangga, Sukses Jadi Juragan Bawang Goreng, Omzetnya Ratusan Juta Perbulan

- 1 Januari 2023, 20:49 WIB
Sosok Sulistiyo Rini, pengusaha (juragan) bawang merah asal Sukoharjo Jawa Tengah yang kini omzetnya mencapai ratusan juta perbulan.
Sosok Sulistiyo Rini, pengusaha (juragan) bawang merah asal Sukoharjo Jawa Tengah yang kini omzetnya mencapai ratusan juta perbulan. /Tangkap layar youtube @raja rasa chanel/


DESKJABAR
– Nasib seseorang itu sangat misterius, tak ada seorangpun yang tahu nasib dan keberuntungan akan  membawa kita ke mana.

Seperti pengusaha (juragan) bawang goreng asal Grogol Sukoharjo Jawa Tengah bernama Sulistiyo Rini, yang kini telah memiliki penghasilan ratusan juta dalam sebulannya.

Sembilan tahun lalu, Sulistiyo Rini memutuskan berhenti menjadi pembantu atau asisten rumah tangga pada salah satu keluarga di Jakarta.

Untuk tetap bisa menafkahi anak-anaknya, Sulistyo Rini mencoba membuat bumbu pecel dan bawang goreng.

Baca Juga: Menu Tahun Baru, Sambal Terong Ikan Asin, Pedasnya Jadi Rebutan Seisi Rumah, Ini Resep dan Cara Membuatnya Bun

Kepandaiannya membuat bawang goreng didapatnya dari majikannya yang sangat suka bawang goreng kala Sulistiyo masih bekerja.

Sulistiyo menjajakan dagangan olahannya sambil mengantarkan anaknya ke sekolah. Dari kedua jualannya yang dia jajakan, usaha bawang goreng ternyata lebih memiliki prospek.

Berbekal kegigihan dan keuletannya, dia setiap harinya pergi ke Blumbang Tawangmangu untuk membeli bahan baku berupa bawang merah dari salah seorang penjual bernama Bu Heru.

Setiap harinya dengan mengendarai sepeda motor dari Solo ke Tawangmangu dia membeli bawang merah sebanyak 25 kg.  

Baca Juga: Di Waduk Jatigede Sumedang, Ada Pulau Kuburan, Satu Keluarga Menetap Buka Warung

Meskipun jauh jarak yang harus ditempuh, dia tidak berani mengutang bawang merah kepada Bu Heru. Karena masih relatif baru dikenalnya.

Bu Heru ini, seperti dikisahkan Sulistiyo lama-kelamaan mempercayai dia untuk “ngutangi” bawang merah dalam jumlah yang banyak. Tidak tanggung-tanggung jumlahnya sebanyak tiga kuintal. Uangnya dibayar apabila bawangnya sudah habis. 

Sejak saat itu dia tidak usah datang ke Blumbang Tawangmangu setiap hari, atas kebaikan Bu Heru.  Dan, sampai  saat ini, bahan baku bawang gorengnya masih dibeli dari Bu Heru.

Bawang merah yang dibuat untuk bawang goreng adalah bawang merah dengan kualitas super.Tak heran, jika banyak orang tua murid membeli produk bawang goreng darinya.

Baca Juga: Tabung Gas Mendesis dan Mengeluarkan Bau, Inilah Cara Mengatasinya yang Mudah dan Aman

Sulistiyo menceritakan pengalamannya saat dia harus mengupas bawang merah dengan cutter, kuku tangannya habis terkena cutter.

Terkadang dia membawa bawang mentah yang akan dikupas ke tempat  tidur, pagi hari dia kemudian melanjutkan pekerjannya.

Saat itu anaknya masih duduk di bangku taman kanak-kanak, selepas anaknya masuk belajar dia kemudian bergegas pulang ke rumah untuk mengerjakan rutinitasnya mengolah bawang goreng.

Namun sering ditelpon guru di sekolah yang mengabarkan anaknya nangis.Terpaksa dia meninggalkan pekerjaannya untuk menjemput anaknya ke sekolah.

Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual

Perjalanan selanjutnya, pesanan bawang merah semakin banyak. Sulistiyo menambah beberapa orang untuk membantunya membuat bawang goreng dan menjualnya.

Sulistiyo mengungkapkan, suatu hari ibunya terjerat utang kepada rentenir sebesar Rp27 juta. Dengan keikhlasannya dia membayarkan utang ibunya.

Enam bulan setelah dia membayar utang orang tuanya, usahanya bertambah lancar. Enam bulan kemudian dia bisa membeli rumah.

Meski sudah dibantu beberapa karyawan, Sulistyo tetap turun tangan untuk memilih bawang merah yang akan diolah.

Baca Juga: Resep Wedang Jahe Rempah, Minuman Hangat, Mudah Dibuat, Cocok Diminum Saat Musim Hujan, Bisa Atasi Flu

Bawang Merah yang selalu dia pesan berasal  dari Pemalang dan Tawangmangu, menurutnya bawang  merah asal Tawangmangu yang paling baik dan dipilih untuk produksi bawang gorengnya.

Saat ini pesanan pun datang dari mana-mana. Untuk memberikan ciri khas pada produknya, Sulistyo membuat khusus kemasan toples mika dengan embossed agar tidak bisa dipalsukan.

Keberuntungan terus  menghampirinya,  dalam sehari produksi bawang gorengnya mencapai 600 kilo gram yang diolah di dua pabrik.

Dari kerja kerasnya itu Sulistyo sudah memiliki segalanya, dua pabrik pengolahan bawang goreng di Sukoharjo dan di Tawangmangu, dia juga sudah membangun rumah, membeli sawah dan kendaraan.

Baca Juga: Inilah Tanda-tanda (Ciri) Bayi Sedang Diganggu Jin atau Makhluk Halus, Bunda Harus Tahu Ya

Saat ini keinginan Sulistyo adalah membawa orang tuanya berangkat umroh dan meng umrohkan almarhumah mertuanya yang tidak sempat mencicipi keberhasilan yang diperolehnya.

Memiliki kiat keberhasilan, tekun, berbakti kepada orang tua dan jangan pernah merendahkan omongan orang.

“Pas awal-awal saya merintis usaha ini banyak selentingan orang. Usaha bawang goreng koq bisa membeli mobil,” kenangnya.

Baca Juga: 9 Efek Samping Suplemen Kolagen, Bijak dan Cermat Memakai Sehat pun Terangkai

Sulistiyo Rini juga tidak pernah menggubris omongan orang jika dia disebut sebagai mantan pembantu atau asisten rumah tangga.

 “Saya tidak pernah sakit hati dipanggil bekas pembantu atau asisten rumah tangga. Yang penting kan saya tidak nyolong,” pungkasnya. ***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Youtube @raja rasa chanel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x