Network
DESKJABAR - Jika membaca buku ‘Catatan Dunia Bolak Balik’ karya penulis Oky Syeiful Rahmadsyah Harahap kita berasa menelaah dan mengeja rutinitas kehidupan kita sejak bangun pagi, berkegiatan hingga kita tidur lagi.
Hidup betapa memberikan kita banyak pelajaran, pahit dan manis. Hitam dan putih, sedih dan bahagia.
Semuanya dituturkan Oky ke dalam buku ini dengan gaya penulisan yang sangat renyah, namun memiliki banyak gizi dan kedalaman makna.
Dari buku ‘Catatan Dunia Bolak Balik’ ini terpancar keinginan seorang Oky untuk membagi kisah seputar apa yang terjadi dengan kita di kehidupan sehari-hari.
Menurut si empunya buku saat berbincang-bincang santai dengan DeskJabar.com Minggu, 18 Desember 2022, di sebuah tempat ngopi di Jalan Hasanudin Kota Bandung.
Buku yang ditulisnya berisi tentang kontemplasi, perenungan dan kesimpulan kita pada kehidupan sehari-hari di berbagai aspek.
Penulis buku ini menyadarkan kepada kita tentang kejadian yang sangat lekat dengan keseharian, namun terkadang luput dari perhatian.
Perhatian, respek, empati dalam kehidupan harus dimiliki. Karena kita tidak hidup sendirian, ada yang harus kita lakukan dalam kehidupan yakni membaginya.
Dalam beberapa peristiwa Oky mencontohkan pada saat mengalami kesedihan atau kekecewaan, seorang anak laki-laki tidak boleh menangis, padahal menurutnya boleh saja anak laki-laki menangis.
“Anak laki-laki tidak boleh menangis, menurut saya anak laki-laki boleh saja menangis karena kita diciptakan dengan mekanisme air mata. Karena secara psikologis setelah menangis, kita akan merasa menjadi lebih lega,” tutur Oky.
Oky juga menyoroti hal lain yang bersentuhan dengan kehidupan seperti pentingnya respek kepada orang lain, berbicara di depan umum, hukum dan aspek-aspek kehidupan lainnya.
Yang menjadi menarik pada buku yang ditulis Oky ini adalah pemilihan diksi yang sangat sederhana, dalam bahasa yang dipergunakan sehari-hari namun tetap memiliki substansi yang tinggi, sehingga pesan yang ingin disampaikan penulis mudah dipahami pembaca tanpa menggurui.
Lahir di Medan Sumatera Utara pada 15 Maret 1977, Oky menamatkan sekolah di SMAN 2 Bandung, melanjutkan kuliah di FISIP dan Magister Hukum Bisnis Unpad.
Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual
Oky juga pernah menulis beragam topik artikel mulai dari politik, sosial, pendidikan, hukum kepemimpinan dan lain lain.
Tahun 1998, Oky dan kawan-kawan mendirikan Komite Aksi Mahasiswa Unpad. Mendirikan dan memimpin Lembaga Pengkajian & Pengabdian Masyarakat Demokratis (LPPMD) yang merupakan sebuah organisasi kajian mahasiswa yang sampai saat ini masih eksis.
Beberapa tahun silam Oky membuat jurnal ‘Dialektika’, pernah menjadi penyunting buku ‘Mencari Indonesia : Meninjau Masa Lalu Menatap Masa Depan’ dan menulis buku panduan ‘Tahta Pilkada Untuk Siapa’.
Baca Juga: Tabung Gas Mendesis dan Mengeluarkan Bau, Inilah Cara Mengatasinya yang Mudah dan Aman
Puisi-puisi yang sudah dibukukannya ‘Evolusi Nol : Saat Senja Memeluk Semesta’ dan ‘Puisi Cinta di Balik Kamu dan Republik ini’.
Tahun 2020 turut membidani dan memimpin portal komunitas internal Unpad.
Saat ini Oky dipercaya sebagai anggota Dewan Pembina Pengurus Pusat IKA Unpad (periode 2020-2024).
Dan, Oky kerap juga menulis pengalaman dan pandangannya di berbagai aspek pada rubrik opini di surat kabar Pikiran Rakyat.***
