Sejak kecil Nurtanio menunjukkan ketertarikannya terhadap kedirgantaraan, ditunjukkan dengan mengikuti perkumpulan Junioe Aero Club di usia muda.
Awalnya Nurtanio adalah teknisi AURI (yang kemudian berubanh menjadi TNI AU)
Ia juga sempat menjadi Opsir Muda III Biro Rencana dan Konstruksi Angkatan Udara.
Bersama rekan kerjanya Wiweko Supono, Nurtanio bertugas memperbaiki pesawat dan mengembangkan serta memodifikasi pesawat-pesawat sederhana yang ditinggalkan pemerintah kolonial Belanda.
Baca Juga: Inilah 4 Bubur Ayam Terkenal dan Viral di Tasikmalaya, Lengkap dengan Alamat dan Jam Buka
Dengan kemampuan ahlinya bahkan dengan peralatan sederhana biro pimpinan Nurtanio mampu menciptakan beberapa pesawat, seperti pesawat RI - X yang diproduksi di Magetan.
Adapula pesawat Sakai Blenheim yang merupakan perpaduan antara pesawat Blenheim MK IV Belanda dengan pesawat tempur Nakajima milik Jepang.
Pada tahun 1961 muncul gagasan tentang industri pesawat terbang 7yang saat itu sudah memulai tahapan industri.