Maura ditemukan pertama kali oleh asisten rumah tangga mereka sekira pukul 04.30 WIB. Saat itu, kondisi Maura tertidur di meja makan.
“Malam jam 1 masih ngobrol sama mas Mayong, terus dia masih chating-chatingan sama temen-temennya. Setengah 5 pembantu kami bangun, dia sudah ngedaprok di meja makan. Jadi dia tertidur di meja makan, diangkat sudah dingin,” kata Nurul Arifin menjelaskan.
Baca Juga: Legenda Monster Nian dibalik perayaan Tahun Baru Imlek
Pukul 05.00 WIB, Maura pun dilarikan ke rumah sakit. Namun sayang nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal pada pukul 05.37 WIB.
Sementara itu, suami Nurul Arifin, Mayong Suryo Laksono yang juga ayah kandung Maura mengaku dirinya dekat dengan putrinya. Maura suka bercerita padanya terkait kegiatannya atau teman-temannya.
Obrolan terakhir Maura dengan Mayong yakni seputar pekerjaan. Karena saat ini Maura sedang berusaha mencari pekerjaan meskipun belum diwisuda S2 dari Sydney University.
“Ya urusan, dia lagi ngelamar kerja, dia diterima kerja tapi di Bali. Dia lagi mikir, aku ke Bali enggak ya. Nanti dulu deh coba,” tuturnya.
Mayong juga mengaku saat ini adalah masa-sasa sulit bagi putrinya. Karena pandemik ini membuat penyelesaian studinya di Sydney menjadi terhambat.
“Dia lagi di masa-masa sulit. Sekolah sudah selesai tapi belum wisuda. Di sisi lain harus mencari kerja. Dari beberapa lamaran itu ternyata kemarin dia cerita, ada satu yang minta aku datang, aku mau follow up, tapi di Bali. Baru sampai situ. Mungkin kalau tidak apa-apa, hari ini kita akan ngobrolin lagi,” tuturnya menambahkan.