Kepemimpinan Trump Hingga Januari 2021, Analis Menyebut Periode Paling Berbahaya Bagi AS

- 8 November 2020, 19:53 WIB
Presiden ke-45 AS, Donald Trump.
Presiden ke-45 AS, Donald Trump. /Twitter @realDonaldTrump

DESKJABAR- Meski Donald Trump dinyatakan kalah pada Pilpres Amerika Serikat 2020, namun Trump tetap akan menjadi presiden hingga akhir masa jabatannya selesai yakni Januari 2021.

Beberapa ulah yang akan terjadi setelah Donald Trump kalah dalam pemilihan presiden sudah diketahui. AS keluar dari perjanjian iklim Paris pada Rabu kemarin. Kemudian pandemi covid 19 yang telah merenggut hampir seperempat juta nyawa di Amerika akan semakin parah. Trump telah mengisyaratkan dia akan berusaha memecat Dr Anthony Fauci , ahli penyakit menular terkemuka negara itu.

Tetapi kekalahan Trump juga membuat jam berdetik pada 11 minggu yang menurut beberapa analis bisa menjadi periode paling berbahaya dalam sejarah Amerika Serikat, waktu sebelum pelantikan Joe Biden pada 20 Januari 2021 di mana seorang presiden yang pendendam dapat mendatangkan malapetaka jika dia memilih untuk melakukannya.

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat 2020, Biden Sudah Memprediksi akan Jadi Presiden pada 1988

"Jika Trump kehilangan kekuasaan, dia akan menghabiskan 90 hari terakhirnya menghancurkan AS seperti anak yang jahat dengan palu godam di toko Cina," kata Malcolm Nance, seorang analis intelijen veteran dan penulis politik, seperti dikutip dari The Guardian.

“Kita cenderung melihat amukan politik terbesar dalam sejarah. Dia mungkin memutuskan dia ingin keluar dengan keras, dia mungkin memutuskan dia tidak akan menerima hasil pemilihan. Siapa yang tahu apa yang akan dilakukan oleh seorang otokrat terpojok? ”

Ketakutan Nance didasarkan pada catatan masa lalu Trump, seperti gagal mengambil langkah apa pun untuk melawan penyebaran Covid-19, seperti yang mungkin akan dia lakukan. Pelestarian diri dalam menghadapi tekanan hukum dan keuangan yang memuncak akan menjadi yang terpenting, Nance yakin, dengan presiden mendorong kekuasaan eksekutif dan konstitusionalnya ke batas atau lebih.

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat 2020, Inilah yang Dikhawatirkan Keponakan Donald Trump

“Dia akan memaafkan dirinya sendiri. Sama sekali tidak ada pertanyaan tentang itu, ”kata Nance. “Dia berharap mahkamah agung melindungi dia. Dia selalu memperbaiki banyak hal dalam hidupnya, dan dia sekarang percaya bahwa dia memiliki sistem peradilan Amerika. "

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x