Pilpres Amerika Rusuh, Trump Diambang Kekalahan Pendukungnya Marah Marah

- 6 November 2020, 06:31 WIB
Pendukung Donald Trump menyerukan penghentian penghitungan suara pemilihan presiden Amerika Serikat.
Pendukung Donald Trump menyerukan penghentian penghitungan suara pemilihan presiden Amerika Serikat. /Twitter.com/@HerbergRadio

 


DESKJABAR- Gelombang aksi unjukrasa di Amerika Serikat yang dilakukan pendukung Trump semakin masif di berbagai negara bagian. Bahkan diantara mereka ada yang membawa senjata.

Seperti dilaporkan media massa asing, puluhan pendukung Donald Trump mendatangi pusat penghitungan suara di Detroit, Michigan meminta proses penghitungan Pilpres Amerika Serikat dihentikan.

Para pendukung Trump marah dan frustasi atas hasil pilpres AS yang masih menggantung.

Baca Juga: Pilpres Amerika, Meski Menegangkan Joe Biden Yakin Menang, Publik Amerika Harus Bersabar

Sebelumnya, melihat potensi kekalahan, capres Donald Trump juga dikabarkan marah-marah saat menghubungi para gubernur negara bagian dari Partai Republik.

Seperti dilansir CNN, Kamis 5 November 2020, Trump menginstruksikan para stafnya untuk mulai mengajukan gugatan hukum Pilpres Amerika setelah Joe Biden, memenangi negara bagian Arizona.

Baca Juga: Hasil Tes Negatif, Valentino Rossi Lansgung ke Valencia. Ada Apa?

Perolehan suara populer calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden telah mengalahkan rekor perolehan suara populer yang pernah diraih Barack Obama saat memenangkan Pilpres Amerika Serikat.

Baca Juga: BMKG Minta Waspadai Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia, Di Jabar Hujan Petir

Berikut rinciannya:

Seperti dilansir Fox News, Kamis 5 November 2020 perolehan suara Biden saat ini 72.062.571 suara (50.4%). Sedangkan Trump meraup 68.595.647 (48%).

Angka ini tentunya masih akan terus bertambah mengingat penghitungan suara masih berlangsung di sejumlah negara bagian.

Baca Juga: Seribu Pelayat Bos Samsung Harus Segera di Tes Covid 19, Menyusul Ada Pelayat Dinyatakan Positif

Jika bandingkan dengan perolehan suara Trump saat memenangkan pilpres AS 2016, angka ini jauh lebih tinggi.

Dilansir dari New York Times, saat itu Trump meraih 62.985.106 suara (45.9%).

Baca Juga: Duh!! Ternyata Di Pilpres Amerika pun Sempat Terjadi Kesalahan Penghitungan Suara

Baca Juga: Pilpres Amerika, Trump Minta Penghitungan Suara Dihentikan, Mendapat Tanggapan Nyinyir Warga Amerika

Pesaing Trump, Hillary Clinton meraup 65.853.625 suara (48,0%). Trump tetap menang karena unggul dalam jumlah electoral votes.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah