DBD Mengganas di Indonesia Sampai April 2024, Dua Kabupaten di Jawa Barat Termasuk

- 21 Maret 2024, 11:30 WIB
Serangan penyakit DBD mengganas di Indonesia sampai April 2024.
Serangan penyakit DBD mengganas di Indonesia sampai April 2024. /Wikilmages/pixabay.com

DESKJABAR – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sedang mengganas di Indonesia. Provinsi Jawa Barat termasuk daerah yang mengalami banyak kejadian, dengan tertinggi pada dua kabupaten.

Penyakit DBD diketahui disebabkan oleh gigitan nyamuk yang terjadi pada daerah tropis dan sub-tropis. Orang yang terinfeksi kedua kalinya, memiliki resiko jauh lebih besar terserang penyakit parah.

Gejala umum, adalah demam, nyeri otot dan sendi, jika kondisi parah terjadi pendarahan hebat, yang dapat membahayakan nyawa. Penanganan berupa cairan dan pereda nyeri, dimana kondisi parah harus dilakukan rawat inap.

Baca Juga: Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Wisata Populer Dulu Namanya Curug Cimahi

Gambaran

Informasi dari Kementerian Kesehatan, Kamis, 21 Maret 2024, menyebutkan, tercatat 1 Maret 2024, terdapat hampir 16.00 kasus DBD di seluruh Indonesia. Kejadiannya dialami pada 213 kabupaten/kota di Indonesia, dengan terjadi 124 kematian.

Pihak Kementerian Kesehatan memberikan peringatan, bahwa penyakit DBD diprediksi terjadi sampai April 2024. Kondisi ini terjadi seiring musim hujan tahun 2024 pasca terjadinya El Nino alias kekeringan panjang 2024.

Disebutkan, masyarakat harus waspada, sebab, demam berdarah bisa menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian Salah satunya komplikasi Dengue Shock Syandrome (DSS).

Disebutkan, kasus DBD terbanyak di Indonesia, untuk di Jawa Barat adalah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kabupaten Subang. Di Banten terjadi di Tangerang dan Lebak, serta di Sulawesi Tenggara di Kendari.

Soal DSS, adalah kondisi dimana penderita DBD terlambat memperoleh penanganan. Termasuk, disebabkan kurangnya kewaspadaan adanya tanda-tanda syok dini.

 Baca Juga: Sendang Geulis Kahuripan di Cikalong Wetan, KBB Ini Jadi Wisata Penyegar di Musim Kemarau

Tanda-tanda DSS dan apakah Fogging efektif ?

Ada pun tanda-tanda DSS, adalah :

Muntah terus menerus, nyeri perut hebat, kaki dan tangan pucat, dingin dan lembab, nadi melemah, lesu atau gelisah, pendarahan, dan jumlah urine menurun.

Kondisi harus diwaspadai, adalah ketika kita mengalami kondisi gejala demam lebih dari tiga hari, disertai mual, muntah, nyeri otot, nyeri di belakang telinga, dan sakit kepala.

Jika mengalami kondisi ini, cepat berobat ke dokter pada pelayanan kesehatan terdekat. DBD dapat disembuhkan, jika ditangani secara cepat.

Disebutkan, cara eletif mencegah terjadinya DBD adalah memberantas sarang nyamuk. Sebab, pada saat ini fogging sudah tidak efektif lagi. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Instagram @kemenkes_ri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x