Inilah 8 Istilah Bahasa Sunda dan Jawa Nama Mirip, Tetapi Beda Arti

- 20 Desember 2023, 17:17 WIB
Pulau Jawa, ada sejumlah istilah pada Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa sama nama beda arti.
Pulau Jawa, ada sejumlah istilah pada Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa sama nama beda arti. /Google Maps

DESKJABAR – Pada Pulau Jawa diketahui terdapat dua suku, yaitu Sunda dan Jawa, dimana sebagian bahasa istilah atau penyebutan mirip. Tetapi, diantara Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa, ada kemiripan nama tetapi beda arti.

Masyarakat berbahasa Sunda berada di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten, serta sebagian ada di Jawa Tengah. Sedangkan orang-orang berbahasa Jawa, ada di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur, serta sebagian ada di Jawa Barat.

Pada sebagian bahasa Sunda dan Jawa, ada pula cukup banyak yang memiliki sama penyebutan atau nama sama, dengan artinya sama. Tetapi, ada juga sejumlah kesamaan nama tetapi artinya berbeda, jika diantara mereka yang belum memahami satu sama lain bisa muncul beda persepsi.

 Baca Juga: Keren, Simpay Panaratas Sumedang Unjuk Gigi Seni Musik Sunda di Prancis Kolaborasi dengan Le Concert Impromtu

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengiventarisir soal Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa yang mempunyai nama sama tetapi beda arti.

Terkait adanya kesamaan nama tetapi beda arti, inilah diantaranya :

  • Gedang, pada bahasa Sunda, merupakan buah “papaya”, tetapi pada bahasa Jawa adalah buah “pisang”.
  • Sampean, pada bahasa Sunda artinya kaki, sedangkan pada bahasa Jawa artinya “anda” atau “kamu”.
  • Amis, pada bahasa Sunda artinya “manis”, sedangkan pada bahasa Jawa artinya “bau anyir”.
  • Atos, pada bahasa Sunda artinya “selesai”, tapi pada bahasa Jawa artinya “keras”.
  • Urang, pada bahasa Sunda artinya “kita”, tapi pada bahasa Jawa sebagai penyebutan “udang”.
  • Sangu, pada bahasa Sunda artinya “nasi”, sedangkan pada bahasa Jawa artinya “diberi uang”.
  • Kasep, pada bahasa Sunda artinya “tampan”, namun pada bahasa Jawa artinya “terlambat”.
  • Cokot, pada bahasa Sunda artinya “mengambil” tetapi bahasa kasar, sedangkan pada bahasa Jawa artinya “menggigit”.

 Baca Juga: Ini Nama-nama Kembang Tanaman dalam Bahasa Sunda, Orang Sunda Harus Tahu

Dan sebenarnya masih ada sejumlah kata lain yang sama tetapi beda arti. Kedelapan istilah bahasa Sunda dan bahasa Jawa yang mirip tapi beda arti itu, dimunculkan pada Instagram @disdikjabar, Rabu, 20 Desember 2023.

Sebagai catatan DeskJabar, mungkin jika kita atau orang Sunda pertama kali ke Jakarta dan bertemu orang baru, akan kaget karena dipanggil “sampean” atau “sampeyan”. Biasanya, tidak sedikit orang-orang Sunda langsung kaget, bahkan ada yang marah karena disebut “sampean” atau “sampeyan”.

Biasanya, orang Sunda akan mengartikan ditanya pakai kata “sampean” atau “sampeyan”, seolah kasar karena identik dengan kaki. Biasanya, orang-orang Sunda marah jika ada orang lain bertanya atau berkata dengan urusan kaki, karena merupakan sesuatu yang tidak sopan.

Lain halnya  diantara orang-orang Jawa Jakarta, sudah keseharian bertanya kepada orang-orang lain, dengan kata “sampean” atau “sampeyan” sebagai penyebutan "anda". Ini terutama jika mereka berpikir, yang ditanya adalah orang sedaerahnya sedang sama-sama mencari rejeki di Jakarta. ***

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Instagram @disdikjabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x