Akibatnya lagi, seseorang menjalankan semua pekerjaan tidak optimal, atau juga menjalankan aktivitas sehari-hari tidak bersemangat dan tidak bersungguh-sungguh.
Perlu dicatat, katanya lagi, post holiday blues bukanlah gangguan psikologis yang serius atau berbahaya.
Baca Juga: Yuk Bakar Lemak Tubuh dengan 7 Minuman Ini, Turunkan Berat Badan Pasca Lebaran
Bahkan, hampir semua orang yang pasca libur panjang, seperti halnya libur Lebaran, mengalami post holiday blues ini. Jadi, gangguan ini boleh dikatakan cukup normal untuk dialami seseorang pasca liburan.
Wajar, saat liburan, tambah Annisa, akan muncul emosi-emosi menyenangkan yang intens. Aktivitas tersebut mengaktifkan hormon-hormon dalam tubuh, seperti serotonin atau dopamin yang membuat tubuh kita nyaman dan rileks.
"Ketika aktivitas tersebut berhenti karena seseorang mesti kembali ke rutinitas biasa, hormon tersebut mungkin akan berkurang dan dapat menyebabkan emosi negatif serta ketidaknyamanan seusai berlibur," katanya menjelaskan.
Ia menyebutkan, sejauh ini post holiday blues tidak memiliki tingkatan keparahan atau level yang spesifik.
"Post holiday blues dapat dikatakan normal kalau dirasakan selama satu atau dua minggu pasca berlibur," ungkapnya.***