Malam Nuzulul Quran Apa yang Harus Dilakukan?, Ini Cara Rasulullah Peringati Nuzulul Quran

- 7 April 2023, 15:09 WIB
Peringatan Nuzulul Quran setiap tanggal 17 bulan Ramadan ini berkaitan dengan peristiwa turunnya Al-Quran atau diturunkan utuh dari Lauhul Mahfuzh di langit ketujuh menuju Baitul izzah. Ini Cara Rasulullah memperingati Nuzulul Quran
Peringatan Nuzulul Quran setiap tanggal 17 bulan Ramadan ini berkaitan dengan peristiwa turunnya Al-Quran atau diturunkan utuh dari Lauhul Mahfuzh di langit ketujuh menuju Baitul izzah. Ini Cara Rasulullah memperingati Nuzulul Quran /Pixabay/Pexels/

DESKJABAR - Tak terasa besok Sabtu 8 April 2023 adalah hari ke 17 Ramadhan 1444 H. Itu berarti malam nanti adalah malam istimewa yakni malam Nuzulul Quran yang biasa diperingati oleh umat muslim di dunia termasuk Indonesia.

Peringatan Nuzulul Quran setiap tanggal 17 bulan Ramadan ini berkaitan dengan peristiwa turunnya Al-Quran atau diturunkan utuh dari Lauhul Mahfuzh di langit ketujuh menuju Baitul izzah.

Betapa istimewanya malam Nuzulul Quran, umat Islam dianjurkan untuk mengisi malam Nuzulul Quran dengan beribadah kepada Allah SWT secara ksusuk.

Baca Juga: Daftar 12 Kelurahan di Garut Kota dan Karangpawitan yang Dilewati Tol Getaci: UGR CAIR SEBELUM LEBARAN?

Di sisi lain, muslim memburu malam seribu bulan yang disebut sebagai Lailatul Qadar. Sebab, Allah SWT dalam surat Al Qadr bersabda bahwa Al Quran diturunkan pada malam Al Qadr.

Yang Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada 1.000 bulan.” (QS Al-Qadr: 1-3).

Nuzulul Quran yang jatuh setiap tanggal 17 Ramadan diperingati umat muslim di Indonesia lewat banyak cara. Ada yang berupa pengajian umum ataupun menggelar acara bertemakan agama dengan membuat ceramah akbar dan lainnya.

Cara Rasulullah Peringati Nuzulul Quran

Memperingati Nuzulul Quran tentu lebih baik menjadi sebuah rujukan mengenai bagaimana cara Nabi Muhammad memperingati Nuzulul Quran.

Dikutip dari muslim.or.id dalam artikelnya yang berjudul: "Bagaimana Kita Merayakan Nuzulul Quran?", dijelaskan sebagai berikut:

Baca Juga: 17 Ramadhan, Nuzulul Quran Benarkah Malam Lailatul Qadr? Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Sahabat Nabi, Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhu menuturkan apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.

كَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ . رواه البخاري

“Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada setiap malam Ramadhan, dan selanjutnya ia membaca Al Qur’an bersamanya.” (Riwayat Al Bukhari)

Demikianlah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bermudarasah, membaca Al Qur’an bersama Malaikat Jibril alaihissalam di luar shalat.

Dan ternyata itu belum cukup bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau masih merasa perlu untuk membaca Al Quran dalam sholatnya. Anda ingin tahu, seberapa banyak dan seberapa lama Beliau membaca Al Quran dalam sholatnya?

Simaklah penuturan sahabat Huzaifah radhiallahu ‘anhu tentang pengalamannya sholat tarawih bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

Baca Juga: Apa Itu Malam Nuzulul Quran di Bulan Ramadhan? Begini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

“Pada suatu malam di bulan Ramadhan, aku sholat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam bilik yang terbuat dari pelepah kurma. Beliau memulai sholatnya dengan membaca takbir, selanjutnya beliau membaca doa:

الله أكبر ذُو الجَبَرُوت وَالْمَلَكُوتِ ، وَذُو الكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ

Selanjutnya beliau mulai membaca surat Al Baqarah, sayapun mengira bahwa beliau akan berhenti pada ayat ke-100, ternyata beliau terus membaca. Sayapun kembali mengira: beliau akan berhenti pada ayat ke-200, ternyata beliau terus membaca hingga akhir Al Baqarah, dan terus menyambungnya dengan surat Ali Imran hingga akhir.

Kemudian beliau menyambungnya lagi dengan surat An Nisa’ hingga akhir surat. Setiap kali beliau melewati ayat yang mengandung hal-hal yang menakutkan, beliau berhenti sejenak untuk berdoa memohon perlindungan.

Sejak usai dari sholat Isya pada awal malam hingga akhir malam, di saat Bilal memberi tahu beliau bahwa waktu sholat subuh telah tiba beliau hanya sholat empat rakaat.” (Riwayat Ahmad, dan Al Hakim)

Baca Juga: KPK Tangkap Tangan Bupati Kepulauan Meranti Beserta Puluhan Pejabat Lain

Demikianlah cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingati turunnya Al Quran pada bulan Ramadhan, membaca penuh dengan penghayatan akan maknanya.

Tidak hanya berhenti pada mudarasah, Nabi Muhammad SAW juga banyak membaca Al Quran pada sholatnya, sampai-sampai pada satu raka’at saja, beliau membaca surat Al Baqarah, Ali Imran dan An Nisa’, atau sebanyak 5 juz lebih.

Cara Mengisi Malam Nuzulul Quran

Sementara itu, dilansir dari yatimmandiri.org pada artikelnya yang berjudul: "5 Amalan Malam Nuzulul Quran, Mengisi Malam Penuh Keberkahan", disebutkan sebagai berikut:

1. Membaca Kitab Suci Al Quran

Salah satu amalan yang bisa dilakukan untuk memperingati malam turunnya kitab suci Al Quran adalah dengan membaca kitab suci tersebut.

Namun perlu diingat, bahwa sebenarnya membaca Al Quran disini bukan hanya sekedar membaca saja. Namun, juga perlu memahami dengan baik arti dari ayat-ayat Al Quran yang dibaca tersebut.

Ada begitu banyak macam manfaat dari membaca kitab suci Al Quran. Beberapa diantaranya ialah mampu menjadikan seseorang berperilaku semakin mulia, mampu membuat hati semakin tentram hingga bisa selamat di dunia serta di akhirat.

Baca Juga: Desa Wisata : Sandi Uno dan Wabup Cecep 'Diajari' Memetik Daun Teh saat Berkunjung Ke Desa Taraju

2. Melaksanakan Sholat Malam

Sholat malam yang bisa dikerjakan dalam peringatan Nuzulul Quran ialah shalat tahajud. Sebelum melakukan sholat tahajud, seseorang harus mengerjakan sholat tarawih terlebih dahulu dan pergi tidur. Barulah setelah bangun tidur, seseorang bisa mengerjakan sholat tahajud.

3. Iktikaf

Amalan pada Nuzulul Quran selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan iktikaf. Iktikaf sendiri merupakan sikap berdiam diri serta menjadi sarana untuk melakukan introspeksi di dalam masjid.

Pada intinya semua niat dikembalikan hanya karena Allah SWT. Ibadah iktikaf seringkali dijalankan oleh Rasulullah SAW pada 10 hari terakhir di bulan suci ramadhan.

Oleh sebab itu, sebaiknya meniru perbuatan baik yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW ini. Lakukan iktikaf dengan baik dan berniat ikhlas karena Allah SWT semata.

Baca Juga: Aliansi Anti Korupsi Dukung Langkah Ketua KPK Firli Bahuri Copot Brigjen Endar

4. Melafadzkan Doa Nuzulul Quran

Selanjutnya adalah melantunkan doa khusus Nuzulul Quran. Amalan-amalan di malam Nuzulul Quran memang banyak macamnya. Namun, tidak ada salahnya untuk menyempurnakan berbagai macam amalan lain dengan melafadzkan doa Nuzulul Quran.

Dengan membaca doa khusus ini, maka akan membuat hati yang membacanya menjadi semakin lebih tenang. Selain itu, doa khusus Nuzulul Quran seperti ini juga mampu menjadi sarana bagi seseorang agar bisa semakin mendekatkan diri lagi kepada-Nya.***

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah