Tips Menjaga Daging yang Dibeli Kualitasnya Tidak Cepat Menurun, Simak Penjelasan Pakar IPB University!

- 16 Januari 2023, 16:50 WIB
Tips Cara menjaga daging yang dibeli kualitasnya tidak cepat menurun/Instagram @rumah.daging
Tips Cara menjaga daging yang dibeli kualitasnya tidak cepat menurun/Instagram @rumah.daging /

DESKJABAR – Daging yang dibeli agar kualitasnya tidak cepat menurun, tentu harapan itu menjadi dambaan semua konsumen.

Konsumen yang cerdas tentu akan lebih selektif dan berhati-hati menentukan pilihan terhadap daging yang akan dibeli untuk dikonsumsi.

Perhatikan dari ciri-ciri dan tekstur daging, yang masih kondisi fresh dengan yang kualitasnya sudah menurun tentu secara kasat mata juga dapat terlihat.

Baca Juga: Wajib Coba! Resep Sambal Oncom Kemangi, Makanan Sederhana Kelezatan Istimewa dan Pasti Bikin Ketagihan

 

Penyebab Kualitas Daging Cepat Menurun

Penyebab dari kualitas daging sapi, unggas maupun ikan, akan cepat mengalami penurunan kualitasnya disebabkan beberapa faktor, diantaranya, pemerosesan dan penyimpanan yang kurang baik.

Penyimpanan daging di dalam tempat penyimpanan yang memiliki suhu tidak pas juga menjadi faktor penyebab cepat turunnya kualitas daging. Sehinga tidak fresh dan segar.

Penjelasan Pakar IPB University

Terkait dengan hal itu, bagaimana cara memilih daging yang masih fresh dan dalam kondisi masih baik, simak penjelasan Pakar dari Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan IPB University, Dr. Tuti Suryati.

Menurut Dr. Tuti Suryati, karakteristik daging terutama daging ternak, memiliki sifat mudah rusak dan busuk, apalagi jika terkontaminasi mikroba.

Penanganan dan perlakuan ternak dari mulai sebelum, saat dan pasca pemotongan, distribusi daging, hingga pengolahannya sangat berpengaruh terhadap kualitasnya.

“Penanganan daging sangat dianjurkan untuk menggunakan sistem rantai dingin (cold chain system). Artinya setelah pemotongan hingga sebelum diolah, daging sebaiknya ditangani menggunakan suhu dingin, kecuali daging tersebut diproses secara kering relative akan lebih awet,” jelasnya.

Baca Juga: Jadwal Lengkap India Open 2023 Mulai Selasa 17 Januari, Tayang Dimana? Ini Wakil Indonesia Serta Lawannya

Kadar Air dalam Daging Pemicu Tumbuhnya Mikroba

Daging dengan kadar air bebas yang tinggi menurutnya secara otomatis akan memicu tumbuhnya mikroba di dalam daging.

“Ya mikroba akan cepat tumbuh dalam daging yang memiliki kadar air tinggi,” katanya.

Daging beku yang sudah cair tidak disarankan dibekukan kembali

Proses thawing atau pencairan kembali daging beku harus dilakukan dengan hati-hati, terlebih daging sangat memungkinkan mengalami kontaminasi selama proses, hingga pasca pemotongan.

Menurut Tuti, pembelian daging segar dalam keadaan beku secara on line lebih berisiko. Pembekuan daging memamng bisa menjaga keawetanya hingga enam bulan.

Namun, proses thawing menjadi fase kritis dalam penurunan kualitas daging. Ketika di bawa oleh kurir, daging tersebut telah mengalami proses thawing disepanjang perjalanan.

“Saat membeli daging beku, sebaiknya bila daging tidak akan langsung diolah, daging jangan dicairkan, harus dijaga dalam keadaan beku,” tuturnya.

Pembekuan kembali daging yang sudah melewati proses thawing jelas Tuti, sangat tidak disarankan untuk dibekukan kembali.

Baca Juga: Misteri Gua Jepang di Sungai Cipedes Bandung, Ditutup Karena Banyak Ular dan Hantu

Karena bila dibekukan kembali, akan terjadi kristalisasi dalam daging yang akan merusak struktur daging itu sendiri.

Dan kemudian ketika daging dicairkan kembali, akan terjadi peningkatan air yang keluar dari dalam daging dan sari daging akan ikut terbuang.

Selain itu kata Tuti, akan terjadi juga peningkatan pertumbuhan mikroba pada daging tersebut.

“Maka dari itu, tekstur daging akan terasa a lot bila diolah dan cepat rusak. Hal itu berlaku juga pada daging olahan seperti sosi dan bakso,” tambahnya.

Cara mencairkan daging beku atau proses Thawing

Dalam proses thawing ia menyarankan, agar dilakukan secara bertahap, daging beku diturunkan suhunya secara perlahan dengan menyimpannya di bagian pendingin.

Cara lainnya menurut Tuti, bisa dilakukan dengan cara mengaliri atau meendamnya dengan air bersih, namun daging harus tetap berada dalam kemasan.

Sangat tidak disarankan merendam daging beku dengan air panas, karena akan meningkatkan kontaminasi mikroba dan merusak kualitas daging.

“Bila proses thawing tidak dilakukan dengan hati-hati ada kemungkinan kontaminasi mikroba akan semakin meningkat,” ucapnya.

Baca Juga: SETELAH Tol Getaci, Bagaimana Kabar Tol Socipa, Tol yang Melintas Soreang, Ciwidey, Pangalengan?

Daging beku yang sudah di thawing sebaiknya langsung diolah saran Tuti. Dan bila melakukan pembelian daging segar dalam jumlah banyak, daging bisa diptong-potong sesuai ukuran,lalu dikemas dan disimpan beku untuk diolah pada saat diperlukan.

“Proses penanganan dan penyimpanan daging juga sangat diperlukan untk daging yang berasal dari daging kurban. Karena pada umumnya daging kurban diproses tanpa menunggu fase rigor morfis (kejang mayat) pada karkas selesai dan tanpa pelayuan,” pungkasnya.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: IPB University


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x