DESKJABAR - Berikut ini 7 langkah yang harus kamu lakukan pada resolusi 2023 agar keuanganmu sehat sepanjang tahun siap hadapi resesi.
Resolusi tahun baru 2023 bisa menjadi awal dalam membentuk kebiasaan yang sehat dalam segi finansial.
Apalagi di tahun 2023 ekonomi dunia akan mengalami resesi, yakni suatu keadaan krisis ekonomi yang dialami oleh seluruh negara, termasuk Indonesia.
Sehingga kita harus mencari cara agar dampak yang akan timbul dari resesi 2023 ini tidak terlalu terasa dalam kehidupan kita. Nah salah satu hal yang perlu dilakukan dengan cara membuat perencanaan atau resolusi keuangan di tahun 2023.
Keuangan sehat yang kita miliki di tahun 2023 dapat memberikan kebebasan finansial dari segala aspek. Kita menjadi lebih leluasa menggunakan keuangan tanpa perlu merasa cemas menghadapi resesi.
Maksudnya keadaan finansial seimbang antara pengeluaran serta pemasukan. Dan, meminimalisir segala hal yang bersifat pemborosan serta membuang-buang uang.
Namun, untuk mendapatkan keadaan keuangan yang sehat, sering terpaku pada hal yang terlihat di luar saja, seperti mengandalkan bantuan sosial dari pemerintah dan ingin pekerjaan dengan gaji yang besar, tanpa membereskan akar penting dari permasalahan keuangan.
Nah, berikut ini 7 langkah yang mestinya dilakukan sebagai resolusi tahun 2023 agar keuangan sehat :
Pertama, evaluasi keuangan tahunan saat ini. Coba tanyakan pada diri sendiri, bagaimana keadaan finansial saat ini? Apakah memiliki dana darurat? Apakah memiliki tabungan yang cukup atau sudahkah berinvestasi ? Bagaimana keadaan hutang piutang yang dimiliki? Apakah pendapatan yang kita hasilkan cukup untuk memenuhi kebutuhan?
Pertanyaan lainnya seputar keuangan yang relevan dengan keadaan keuangan kita saat ini. Prioritaskan keuangan yang sehat.
Kedua, tentukan skala prioritas. Dari segala hal kegiatan yang kita lakukan seperti pendidikan, pekerjaan, kebutuhan dan keinginan, tentukanlah prioritas yang benar-benar ingin kamu penuhi dari segi keuangan.
Kelola keuanganmu dengan seimbang, kenali prioritas yang ingin kamu wujudkan di tahun 2023. Apakah ingin memiliki kebebasan finansial untuk dana pendidikan, apakah ingin memiliki kebebasan finansial dari segi kebutuhan sehari-hari dan lain sebagainya.
Ketiga, jangan korbankan kesehatan keuangan. Jangan berhutang untuk memenuhi keinginan. Apabila ada resolusi yang ingin kamu capai tetapi keadaan tidak memungkinkan untuk bisa mewujudkannya, lebih baik di tunda dulu.
Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual
Jangan memaksakan keinginan seperti pergi ke luar negara, memakai pakaian bagus, ataupun memiliki kendaraan baru dengan cara berhutang. Hal ini sangat tidak sehat untuk keadaan keuanganmu.
Keuangan yang sehat adalah faktor utama untuk mencapai mapan dan kebebasan finansial.
Keempat, buatlah list pencapaian keuangan yang ingin dicapai pada tahun 2023. Seperti investasi, rumah, tabungan atau untuk sekedar berhemat dari pengeluaran yang biasanya terjadi.
Pada langkah ini, buatlah perencanaan dan target yang sangat detail seperti berapa uang yang harus dikumpulkan dalam sebulan. Tulis spesifikasi keinginanmu dengan menyeluruh, dan kapan ingin pencapaian tersebut terwujud.
Kelima, hindari emosional finding. Emosional finding adalah keadaan dimana kita tidak bisa menghindari keinginan untuk berbelanja barang yang tidak terlalu penting. Hanya mengandalkan emosi saja, bukan kebutuhan.
Keenam, lunasi hutang dan tingkatkan nilai saldo tabungan tabungan. Apabila kamu memiliki hutang yang belum lunas, prioritaskan untuk melunasi hutang terlebih dahulu. Kemudian tingkatkan nilai tabungan dari yang mulanya Rp100.000 perbulan menjadi Rp. 250.000 perbulan.
Baca Juga: Tabung Gas Mendesis dan Mengeluarkan Bau, Inilah Cara Mengatasinya yang Mudah dan Aman
Ketujuh, belanja dengan cerdas dan tidak ada pola hidup konsumtif. Gunakan cara cerdas untuk berbelanja. Ketika berbelanja bulanan, manfaat barang yang sedang diskon dan pengurangan harga.
Nah itulah, ketujuh langkah agar mendapatkan kebebasan finansial resolusi 2023 sebagai langkah kita dalam menghadapi resesi.***