Bukan Barista: Racikan Suami Sering Kalahkan Kemahiran ART dalam Menyeduh Kopi

- 13 Desember 2022, 14:52 WIB
Bukan Barista, racikan suami sering kalahkan kemahiran ART dalam menyeduh kopi. Tangkapan layar. /Kemdikbud/
Bukan Barista, racikan suami sering kalahkan kemahiran ART dalam menyeduh kopi. Tangkapan layar. /Kemdikbud/ /

DESKJABAR – Seorang barista sering diidentikkan dengan seorang tenaga penjualan yang kompeten dan bertanggung jawab dalam menuangkan, menyeduh, meracik dan menyajikan kopi.

Umumnya, barista bekerja di kafe atau kedai yang menu utamanya adalah espresso, latte, dan cappucino.

Yang paling menarik, sekarang justru banyak suami yang pandai melebihi seorang barista di kedai kopi.

Baca Juga: JADWAL dan BAGAN SEMIFINAL Piala Dunia 2022 14-15 Desember, Tim Underdog Mengancam

Karena barista di kedai kopi kebanyakan seorang ahli yang terampil melalui latihan meracik kopi.

Tapi kebanyakan para suami belajar menyeduh kopi yang pengetahuannya diperoleh secara otodidak.

Racikan kopi yang dibikin seorang suami malahan sering mengalahkan kemahiran ART (asisten rumah tangga) dalam menyeduh dan menyajikan kopi kepada tamu.

Berbagai macam cara untuk meracik kopi, agar menghasilkan sensasi sedap. Di antaranya, satu sachet kopi diseduh dengan air panas mendidih.

Kemudian sebelum diminum dikocek dengan sendok sebanyak 30 kali. Kalau kurang dari hitungan itu konon katanya aroma dan rasanya kurang sedap.

Ada lagi yang hanya dikocek sekali saja, dengan harapan tidak terlalu manis guna menghindari diabet.

Baca Juga: Biar Nggak Jajan di Luar! Yuk Buat Resep Cemilan Tahu Krispi ala Chef Rudy Choirudin, Enak, Kriuk-kriuk

Tapi, seorang teman keturunan Tionghoa menyarankan, agar adonan kopi digodok sampai mendidih di atas api panas.

Kemudian sebelum disajikan disaring dahulu menggunakan kertas saringan kopi, yang banyak dijual di toko ritel atau toko online.

Hampir secara keseluruhan, semua suami yang gemar minum kopi seduh mempunyai alat untuk melembutkan buah kopi kering.

Setelah kopi terasa halus barulah diseduh di dalam gelas. Selanjutnya diserup panas-panas.

Banyaknya kopi bubuk yang dimasukan dalam gelas biasanya antara satu hingga dua sendok makan.

Berbeda dengan barista yang berada di kedai kopi. Pertama, buah kopi kering ditimbang dengan alat timbangan khusus. Kemudian gula dan topping krimer digram juga.

Kenapa harus digram? Jawabannya adalah agar rasa dan aroma adonan kopi membuat bau harum lain dari yang lain.

Saking banyaknya tempat wisata kuliner yang membuka kedai kopi, banyak pelatihan bagi calon-calon barista.

Baca Juga: JADWAL dan BAGAN Semifinal Piala Dunia 2022, Argentina,Kroasia, Prancis dan Maroko, Ajang Balas Dendam?

Di Tasikmalaya saja kedai kopi tumbuh bak jamur di musim hujan. Lengkap dengan barista handal yang mampu meracik minuman sampai dengan 25 varian rasa kopi.

Seperti dilansir DeskJabar.com dari laman kemdikbud.go.id, Dirsuslat Kemendikbudristek, Wartanto, senantiasa mendorong para pemangku bimbingan dan pelatihan membuka keterampilan barista.

Melihat tren selama ini kegemaran di masyarakat sehingga peluang bisnis di bidang ini berkembang kian pesat.

Berdasarkan data Kemendikbudristek, dilihat dari jumlah peminatan peserta, peserta didik barista telah mengalami peningkatan.

Tercatat sekitar 455 peserta bimbingan barista pada 2020, lalu meningkat 1.075 tahun 2021, serta peningkatan terus bertambah sebanyak 1.130 di tahun 2022.

Racikan kopi dengan susu, dan alpukat, serta krimer senantiasa berkembang dan disukai masyarakat, kata Wartanto.

Begitu pun menurut, Rendro Wijoyo, seorang instruktur barista, tren usaha kopi kekinian sungguh membuka peluang yang cukup besar bagi lulusan pendidikan kecakapan wirausaha (PKW) di bidang barista.

Baca Juga: Persib Bandung vs Dewa United, Sama-sama Ngotot Targetkan Kemenangan, Luis Milla: Pertahankan Trend Positif

Umumnya barista bekerja di kedai kopi atau coffee shop yang menyediakan menu utama espresso, latte, dan cappuccino.

Peluang itu tak hanya berada di kota besar saja, melainkan kini sudah merambah ke daerah pedesaan dengan memanfaatkan potensi kopi lokal yang juga kian bermunculan.

Seperti diketahui, kopi asal Cigalontang Tasikmalaya konon kabarnya merupakan kopi kualitas bagus dan sempat dipasarkan hingga ke luar kota.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Kemdikbud Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah