8 Prinsip Penyusunan RPP yang Perlu Diketahui Oleh Peserta PPG Daljab 2022 Untuk Persiapan Ujian Kompre

- 4 Desember 2022, 13:00 WIB
lustrasi LMS Direktorat Pendidikan Profesi Guru PPG DalJab 2022. /Tangkapan Layar Direktorat Pendidikan Profesi Guru PPG DalJab 2022/   
lustrasi LMS Direktorat Pendidikan Profesi Guru PPG DalJab 2022. /Tangkapan Layar Direktorat Pendidikan Profesi Guru PPG DalJab 2022/   /

DESKJABAR- Ada 8 prinsip dalam menyusun RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) perlu diketahui peserta PPG Dalam Jabatan 2022.

Tahukah Anda (guru) apa 8 prinsip untuk penyusunan RPP tersebut?

Hal ini sangat penting sebagai kata kunci yang harus di ketahui Anda agar tidak salah dalam membuat RPP.

Selain itu Anda akan melakukan penyusuna RPP harus ada kajian literatur penentuan solusi sebagai bahan untuk menyusun dan mempersiapkan pesriapan aksi 1dan 2.

Baca Juga: Tempat Wisata Kulineran Favorit Jalan Sadang Bandung, Baso Ikan Mang Maman Enak, Pedas dan Gurihnya Terasa

Dengan 8 prinsip ini Anda harus tahu terlebih dahulu permasalahan guru dan siswa sebelum menyusun RPP sebelum.

Berikut 8 prinsip menyusun RPP yang perlu diketahui oleh peserta PPG Dalam Jabatan 2022 sekaligus persiapan ujian kompre yakni :

Merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, disebutkan serangkaian prinsip yang harus diperhatikan guru dalam menyusun RPP.

1. Fokus Memperhatikan Perbedaan Individu Peserta Didik

Ingat tujuan RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal fokus pada peserta didik, dalam hal melihat tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan.

Bahkan menyangkut masalah sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

Misalnya sebagai contohnya guru dapat memafaatkan media secara bergantian melalui penayangan video klip, poster, aktivitas fisik, dramatisasi atau bermain peran sebagai teknik pembelajaran karena gaya belajar setiap siswa berbeda-beda.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Warga di Himbau untuk Waspada, Bisa Berakibat Fatal

2. Harus Berpusat Pada Peserta Didik

Ingat fokus guru dalam menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik pertama-tama memperlakukan siswa sebagai subyek didik atau pembelajar.

Seningga dapat dilihat dari sudut pandang peserta didik, dan guru bukanlah seorang instruktur, pawang, komandan, atau birokrat.

Disarankan agar guru dapat bertindak sebagai pembimbing, pendamping, fasilitator, sahabat, atau abang/kakak bagi peserta didik terutama dalam mencapai tujuan pembelajaran yakni kompetensi peserta didik.

Oleh karena itu guru seyogyanya merancang proses pembelajaran yang mampu mendorong, memotivasi, menumbuhkan minat dan kreativitas peserta didik.

Hak siswa dapat terpenuhi jika seorang guru mengenal secara pribadi siapa (saja) siswanya, apa mimpi-mimpinya, apa kegelisahannya, passion-nya, dan sebagainya.

 

3. Harus Berbasis Konteks

Aksi pembelajaran berbasis konteks dapat terwujud apabila guru mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan berbagai sumber belajar lokal (setempat), guru mengenal situasi dan kondisi sosial ekonomi peserta didik.

Serta mengenal dan mengedepankan budaya atau nilai-nilai kearifan lokal, tanpa kehilangan wawasan global.

Sebagai contoh misalnya nilai gotong royong di Jawa atau pela gandong di Maluku dapat dijadikan inspirasi mengembangkan proses dan kegiatan pembelajaran.

Sehingga pembelajaran juga dapat dimulai dari apa yang sudah diketahui oleh peserta didik sesuai dengan konteksnya, lanjut pada konteks yang lebih luas.

Baca Juga: JADWAL 16 Besar Piala Dunia 2022, Argentina vs Belanda di Perempat Final, Lawan di Semifinal?

4. Harus Berorientasi Kekinian

Hal penting Ini adalah pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan nilai-nilai kehidupan masa kini.

Hal yang diwajibkan guru yaitu harus berorientasi kekinian karena guru yang “gaul”, tidak “gaptek”, “melek informasi”, bahkan sebaiknya well informed, selalu meng-update bahan ajar.

Selain itu pula guru harus meng-up grade ilmu pengetahuan yang menjadi bidangnya, termasuk teori-teori dan praktik baik di bidang pendidikan/pembelajaran.

Walhasil dengan demikian rancangan pembelajaran yang dikembangkan guru dapat menjadi inspirasi bagi siswa dan bagi guru-guru yang lain.

 

5. Mengembangkan Kemandirian Belajar

Guru harus berusaha memotivasi siswa agar pada akhirnya mereka berani mengemukakan pendapat atau inisiatif dengan penuh percaya diri.

Selain itu guru tersebut juga selalu mendorong keberanian siswa untuk menentukan tujuan-tujuan belajarnya, mengeksplorasi hal-hal yang ingin diketahui, memanfaatkan berbagai sumber belajar, dan mampu menjalin kerja sama, berkolaborasi dengan siapa pun.

Penyusunan RPP Idealnya semuanya harus tercermin dalam rencana kegiatan pembelajaran siswa.

 

6. Memberi Umpan Balik dan Tindak Lanjut Pembelajaran

Dalam menyusun RPP harus memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedy bagi siswanya.

 

7. Harus Memiliki Keterkaitan dan Keterpaduan Antar Kompetensi dan Indikator

Penyusunan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, indicator.

Dalam pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar harus dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

Anda perlu mengetahui bahwa RPP disusun adanya mengakomodasi pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

Baca Juga: Bupati Garut Rudy Gunawan: Tidak Ada Kerusakan Besar dan Korban Jiwa Akibat Gempa Garut M 6,4!

8. Inovasi Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Sebuah aksi kegiatan pembelajaran dalam RPP harus disusun dengan mempertimbangkan penerapan inovas teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Pastikan dan berikanlah contoh ketika guru menugasi siswa mengeksplorasi sumber-sumber pengetahuan lewat internet, guru harus bias menunjukkan kepad siswa alamat situs-situs web atau tautan (link) yang mengarahkan siswa pada sumber yang jelas, benar, dan bertanggungjawab.

Dikutip DeskJabar.com dari kanal YouTube Misheria Ningsih dengan judul : Prinsip Penyusunan RPP. Pada, 23 Agustus 2021.

Demikian pembahasan 8 prinsip menyusun RPP yang perlu diketahui oleh peserta PPG Dalam Jabatan 2022 sekaligus persiapan ujian kompre, semoga bermanfaat.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: YouTube DeskJabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x