HARI INI, 5 Tokoh akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Salah Satunya Ulama Sukabumi KH Ahmad Sanusi

- 7 November 2022, 05:46 WIB
Ulama besar asal Sukabumi KH Ahmad Sanusi hari ini akan mendapatkan anugerah Pahlawan Nasional di Istana Negara
Ulama besar asal Sukabumi KH Ahmad Sanusi hari ini akan mendapatkan anugerah Pahlawan Nasional di Istana Negara /jabarprov.go.id/

DESKJABAR – Dalam rangka Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November, hari ini Senin 7 November 2022, 5 tokoh nnasional akan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

Salah satu tokoh yang akan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional adalah KH Ahmad Sanusi, ulama besar dari Sukabumi yang telah wafat pada 1950.

Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional akan dilakukan Presiden Jokowi di Istana Negara pada Senin 7 November 2022.

Hal itu dikemukakan Menkopolhukam Mahduf MD dalam akun Twitternya pada 3 November 2022.

Baca Juga: Ginting Keluar Sebagai Juara Hylo Open 2022, Setelah Melakoni Drama Permainan Lawan Chou Tien Chen di Final

Dalam cuitannya di Twitter @mohmahfudmd, pada Kamis 3 November 2022, Mahfud MD menyebutkan ada 5 tokoh yang akan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

Kelima tokoh tersebut yakni KH Ahmad Sanusi (Jabar), Dr dr HR Soeharto (Jateng), KGPAA Paku Alam VIII (DIY), dr R Rubini Natawisastra (Kalbar),  serta H Salahuddin bin Talabuddin (Maluku Utara).

“Tahun 2022 ini Presiden akan anugerahkan lg gelar Pahlawan Nasional kpd 5 tokoh yg ikut merebut dan mempertahankan kemerdekaan,” tutur Mahfud MD.

“Mereka diusulkan dari berbagai Daerah, diteliti jejak peran juangnya, diseminar ilmiahkan posisi sejarahnya dan ditetapkan sbg pahlawan,” tuturnya dalam cuitannya di Twitter tersebut.

Acara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional akan dilakukan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara pada 7 November 2022.

Siapakah ulama besar KH Ahmad Sanusi?

Baca Juga: Setelah Dilakukan Uji Laik Fungsi Tol Cisumdawu Siap Beroperasi Mendukung Jalur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023

Profil KH Ahmad Sanusi cukup detail diceritakan Mohammad Mufid Muwaffaq, seorang santri Pondok Pesantren Qomaruddin, yang juga Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Mohammad Mufid menuliskan profil KH Ahmad Sanusi yang kemudian dimuat di laman pecihitam.org.

Sosok KH Ahmad Sanusi dikenal sebagai ulama besar dari Sukabumi yang punya pemikiran luas dengan sederetan karyanya.

Kepakarannya sudah dikenal cukup luas, bahkan hingga ke Johor, Malaysia.

KH Ahmad Sanusi adalah sosok ajengan kelahiran 18 September 1889 di Cikembar, Kabupaten Sukabumi .

Deretan karyanya sudah cukup banyak dikenal baik dalam kajian tafsir, fikih, tasawuf, mauoun bidang kalam.

Menurut Mufid, KH Ahmad Sanusi memiliki pemikiran brilian yang mampu menterjemahkannya kedalam  dialektika yang tidak rumit dalam menjelaskan permasalahan berdasarkan spirit Hadist/Sunnah Nabi SAW.

Baca Juga: Rehan Lisa Sabet Gelar Juara Hylo Open 2022, usai Menundukkan Pasangan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping di Final

Keilmuannya sudah banyak dikenal tidak saja di Jawa Barat, tetapi hinga Batavia (Jakarta), Bengkulu bahkan hingga ke Johor Malaysia.

Ulama yang juga dikenal sebagai Ajengan Cantayan atau Ajengan Genteng atau Ajengan Gunungpuyuh tersebut, adalah seorang pakar Tafsir) dan pakar fikih ternama dengan karya-karya yang telah dibaca berbagai kalangan.

Ulama yang wafat pada 1950 itu juga memiliki keilmuan memadai di bidang ilmu akidah, bahasa Arab berikut gramatikal dan sastranya, mantiq, termasuk kedalamannya dalam bidang Hadis Nabi.

KH Ahmad Sanusi tokoh Sarekat Islam dan pendiri Al-Ittahadiyatul Islamiyah (AII), sebuah organisasi dalam bidang pendidikan, sosial kemasyarakatan dan ekonomi.

Baca Juga: Tol Cisumdawu Terkini Beroperasi Pada Nataru, Para Pengguna Jalan Bandung Cirebon Bakal Menghindari Sumedang

Saat jaman penjajah  Jepang  AII dibubarkan, namn diam-diam KH Ahmad Sanusi mendirikan Persatuan Umat Islam Indonesia (PUII).

Menjelang Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, KH Ahmad Sanusi pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tahun 1945

K.H. Ahmad Sanusi wafat pada hari Ahad tanggal 15 Syawwal 1369 H/ 31 Juli 1950, ia meninggal dunia di kediamannya Pondok Pesantren Gunungpuyuh Sukabumi, dalam usia 61 tahun, 10 bulan, 22 hari.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Twitter pecihitam.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x