Keilmuannya sudah banyak dikenal tidak saja di Jawa Barat, tetapi hinga Batavia (Jakarta), Bengkulu bahkan hingga ke Johor Malaysia.
Ulama yang juga dikenal sebagai Ajengan Cantayan atau Ajengan Genteng atau Ajengan Gunungpuyuh tersebut, adalah seorang pakar Tafsir) dan pakar fikih ternama dengan karya-karya yang telah dibaca berbagai kalangan.
Ulama yang wafat pada 1950 itu juga memiliki keilmuan memadai di bidang ilmu akidah, bahasa Arab berikut gramatikal dan sastranya, mantiq, termasuk kedalamannya dalam bidang Hadis Nabi.
KH Ahmad Sanusi tokoh Sarekat Islam dan pendiri Al-Ittahadiyatul Islamiyah (AII), sebuah organisasi dalam bidang pendidikan, sosial kemasyarakatan dan ekonomi.
Saat jaman penjajah Jepang AII dibubarkan, namn diam-diam KH Ahmad Sanusi mendirikan Persatuan Umat Islam Indonesia (PUII).
Menjelang Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, KH Ahmad Sanusi pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tahun 1945
K.H. Ahmad Sanusi wafat pada hari Ahad tanggal 15 Syawwal 1369 H/ 31 Juli 1950, ia meninggal dunia di kediamannya Pondok Pesantren Gunungpuyuh Sukabumi, dalam usia 61 tahun, 10 bulan, 22 hari.***