DESKJABAR – Chrisye, penyanyi pria bersuara khas ini sudah lama tiada.
Namun demikan karya-karyanya hingga kini masih tetap terdengar.
Beberapa di antara lagunya bahkan sampai kini sering dibawakan ulang oleh penyanyi terkenal di Indonesia.
Beberapa konser musik bertema tribut untuk almarhum terus digelar, membuat lagu-lagunya makin terus berkibar, abadi. Se abadi karya yang pernah ditulis almarhum.
Terlahir dengan nama Christian Rahadi pada 16 September 1949 silam, Chrisye telah merilis lebih dari dua puluh album solo sejak tahun 1978 hingga 2004.
Namanya mulai dikenal setelah sukses membawakan lagu “Lilin-lilin Kecil” karya musisi Jame F Sundar di tahun 1977 dan menjadi penyanyi dalam proyek soundtrack Badai Pasti Berlalu karya Eros Djarot di tahun 1978.
Suaranya yang khas dengan timbre yang jarang dimiliki penyanyi manapun dan gaya panggung yang kaku membuat penyanyi peraih banyak perhargaan dalam bidang tarik suara ini cepat dikenal.
Dari sekian album dan ratusan lagu yang pernah dinyanyikannya penyanyi yang memulai karier di dunia seni sebagi bassis dari Band Sabda Nada ini kebanyakan bertema tentang Cinta dan Wanita.
Meski lagunya tidak ditulis semua oleh Chrisye namun penyanyi “Kidung” cocok tatkala membawakan lagu bertemakan dua ini.
Baca Juga: Ujian Hidup Terasa Berat? Lakukan 4 Hal Berikut Agar Hati Tenang dan Rahmat Allah SWT Datang
Tengok saja beberapa album solo yang pernah dirilisnya seperti “Sabda Alam” (1978), “Percik Pesona” (1979), “Puspa Indah (1980”, “Pantulan Cinta” 1981, “Resesi (1983) ,“Metropolitan (1984), “Sendiri”, 1985, dan “Aku Cinta Dia” 1986.
Selain itu “Hip-hip Hura” (1986), “Nona Lisa” (1987), “Jumpa Pertama” (1988), “ Pergilah Kasih” (1991), “Sendiri Lagi (1993), “Kala Cinta Menggoda” (1997) dan “Senyawa” 2004.
Banyak lagu bercerita tentang wanita dan Cinta di sana. Pada album pertama meski jagoannya adalah lagu yang bercerita tentang Alam namun banyak lagu bertema cinta disana seperti "Juwita", "Smaradhana", "Duka Sang Bahaduri", "Cita Secinta", "Nada Asmara" dan "Citra Hitam".
Album ini kebanyakan ditulis oleh komposer Junaedi Salat dan dua diantaranya ditulis oleh Guruh Soekarnoputra.
Album kedua hingga keempat Chrisye masih bermain di lagu-lagu Cinta, dari nama albumnya sudah menjelaskan banyak tentang isi lagunya.
Album kelima Chrisye meski berjudul “Resesi” namun sedikitnya terdapat empat lagu bertema Cinta.
Baca Juga: Pengabdi Setan 2 , Film Horor Top Indonesia Sudah Bisa Ditonton di Aplikasi, Ini Linknya
Lagu “Lenny” yang merupakan lagu jagoan di album ini bercerita tentang seorang gadis muda remaja yang dimabuk cinta.
Lagu ini memperkokoh eksistensi Chrisye sebagai penyanyi pop di tahun 1980an yang memiliki jutaan penggemar.
Di album “Metropolitan” yang mengangkat hiruk pikuk kehidupan kota Jakarta itu, Chrisye pun mengangkat lagu cinta dan wanita.
Baca Juga: Ini Cara Orang Tua agar Anak Terhindar Bahaya Handphone, Dibeberkan oleh Munif Chatib
Sembilan lagu yang ditawarkan hanya dua lagu yang tidak bertemakan cinta yakni lagu Metropolitan dan lagu lagu instrumental berjudul “O Da da”
Hingga meninggal pada tahun 2007 lalu, setidaknya karya cinta dan tema wanita yang telah dia nyanyikan menjadi kenangan bagi para penggemar setianya.
Chrisye tak hanya meninggalkan kesedihan sekaligus kekaguman bagi istrinya Gusti Firoza Damayanti Noor dan keempat anaknya untuk karya abadnya.
Lebih dari itu, karya cinta dan tema wanitanya telah meninggalkan sejuta kesan mendalam pada penyanyi pria terbaik penerima dua “Lifetime Achievement Award”, pada tahun 1993 dari BASF Awards dan pada tahun 2007 dari SCTV.***