Genjer-genjer diciptakan sebenarnya untuk menggambarkan kondisi masyarakat Banyuwangi, dibawah tekanan penjajahan Jepang.
Muhammad Arif menciptakan lagu ini sebenarnya untuk penjajah Jepang, Jepang menjadikan masyarakat Banyuwangi menderita kelaparan.
Masyarakat lokal saat itu terpaksa memakan genjer untuk makanan sehari-hari, padahal genjer termasuk tanaman hama makanan untuk itik.
Seniman asal Banyuwangi ini menulis lirik lagu dengan menggunakan bahasa daerah Banyuwangi, terinspirasi dari lagu Tong Alak Getak.
Lagu tersebut syair nya diubah supaya lagu genjer-genjer ini mudah diingat, lagu ini pun semakin populer.
Dinyanyikan seniman terkenal saat ini, pada 1962 lagu ini dinyanyikan oleh Bing Slamet dan Lilis suryani.
Diputar di radio-radio bahkan banyak musikus yang menyanyikan lagu ini di istana pada saat pemerintahan Ir. Soekarno.
Lagu genjer-genjer dan PKI