GAWAT, Harganya Bakal Naik 3 Kali Lipat, Seberapa Besar Konsumsi Mi Instan di Indonesia, Fantastis Banget

- 9 Agustus 2022, 11:12 WIB
Menteri Pertanian mengatakan bahwa harga mi instant diperkirakan akan naik 3 kali lipat. Seberapa besar konsumsi mi instan masyarakat Indonesia
Menteri Pertanian mengatakan bahwa harga mi instant diperkirakan akan naik 3 kali lipat. Seberapa besar konsumsi mi instan masyarakat Indonesia /goognesfromindonesia.id/

 

DESKJABAR – Anda penggemar mi instan, ada kabar tidak sedap yang dikemukakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa kemungkinan harga mi instan akan naik hingga 3 kali lipat di masa mendatang.

Tentu hal ini berita  gawat bagi para penggemar mi instan di Indonesia. Apalagi masyarakat kita dikenal sebagai konsumen terbesar mi instan.

Tidak jarang bagi masyarakat kecil, mi instan adalah sebuah pilihan untuk bisa memenuhi kebutuhan makan setiap harinya karena harganya cukup murah.

Baca Juga: KONFLIK RUSIA UKRAINA, Mi Instan Mulai Langka, Stok Gandum Hanya Sampai Mei 2022 Benarkah?

Jika harganya bakal naik 3 kali lipat tentu akan cukup memberatkan.

Lalu seberapa besar konsumsi mi instan di Indonesia? Jika dilihat dari kapasistas produksinya memang sangat fantastis.

Seperti diketahui dalam acara webinar yang berlangsung Senin 8 Agustus 2022, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengemukakan bahwa diperkirakan harga mi instan di Indonesia bakal naik hingga 3 kali lipat.

Kemungkinan harga mi instan akan naik hingga 3 kali lipat selain dipicu oleh  peristiwa climate change juga diperparah dengan konflik Rusia dengan Ukraina yang mendorong harga gandum mahal.

Dalam acara webinar yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Yasin Limpo mengatakan bahwa sejak terjadinya konflik Rusia dengan Ukraina, ada sekitar 180 juta ton gandum tidak bisa keluar dan masuk ke pasar.

Padahal, gandum merupakan bahan utama sebagian besar produk makanan, termasuk mi instan.

Sementara itu, industri makanan Indonesia masih sangat tergantung pada bahan baku gandum impor. Bayangkan saja, tahun lalu impor gandum Indonesia mencapai 8,4 juta ton. Nah, 23 persen di antaranya diimpor dari Ukraina.

Baca Juga: SELAIN di Kode Redeem FF Hari Ini 9 Agustus 2022, ADA Hadiah 3000 Diamond FF Gratis di Event Sebulan Ini

Selain itu, Rusia dan Ukraina dikenal sebagai penghasil gandum utama dunia. Kedua negara tersebut berkontribusi 30 hingga 40 persen produk gandum dunia.

Dengan kondisi seperti ini, wajar jika Syahrul Yasin Limpo memprediksi harga mi instan di Indonesia akan naik hingga 3 kali lipat.

Seberapa banyak konsumsi mi intan RI

Mengenai kapasitas produksi mi instan di Indonesia memang sangat fantastis. Bayangkan saja produk mi instan Indomie dengan berbagai varian rasa, kapasitas produksinya mencapai 19 miliar bungkus per tahun.

Jumlah ini diperkirakan lebih besar lagi, karena mereka mendirikan pabrik di sejumlah negara di luar negeri.

Dilihat dari skala global, berdasarkan World Instant Noodle Association konsumsi mi instan global mencapai 116,56 miliar porsi.

Baca Juga: MENDIANG Paul Walker, Aktor Hollywood, Meninggalkan Rumah Rahasia di Indonesia, Diyakini di Sini Tempatnya

Dari jumlah sebanyak itu, Indonesia berada di peringkat kedua dengan mengkonsomsi 12,6 miliar porsi atau setara dengan 10,84 persen konsumsi global pada 2020.

Indonesia memang dikenal sebagai negara dimana masyarakatnya menggemari konsumsi mi intan.

Data Badan Pusat Statistik mencatat rata-rata konsumsi per kapita mi instan masyarakat Indonesia sebesar 3,96 bungkus setiap bulannya pada 2021.

Jumlah tersebut meningkat menjadi 9,09 persen dibanding tahun 2020.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x