Ribuan Nakes Datangi Halaman Gebu Tasikmalaya, Menuntut Hak dan Keadilan, Serta Nagih Janji

- 14 Juli 2022, 21:02 WIB
Ribuan Nakes (tenaga kesehatan) datangi halaman Gebu (gedung bupati) Tasikmalaya
Ribuan Nakes (tenaga kesehatan) datangi halaman Gebu (gedung bupati) Tasikmalaya /DeskJabar/Dok. Cecep SA/

DESKJABAR – Ya, ribuan Nakes (tenaga kesehatan) datangi halaman Gebu (gedung bupati) Tasikmalaya, mereka menuntut hak dan keadilan, serta menagih janji.

Untuk menuntut hak dan keadilan, ribuan tenaga medis (nakes) dari Bupati Tasikmalaya datang ke kantor Bupati Tasikmalaya. Mereka menuntut hak dan keadilan dari pemerintah.

Paramedis ini datang bersama ribuan tenaga diluar P3K yang juga memikul beban keluarga untuk mencapai perubahan hidup demi masa depan keluarga mereka.

Dalam aksi ini, ribuan petugas kesehatan menggelar spanduk dan poster dengan tulisan menuntut hak dan keadilan  pemerintah.

Di depan gedung bupati, mereka juga menyampaikan keinginannya kepada Bupati Tasikmalaya dan pihak terkait.

Selain menyampaikan aspirasi melalui pidato, mereka juga menyampaikannya secara tertulis pada spanduk dan  poster.  

Baca Juga: Warga Bayah Lebak Banten Sempat Heboh, Dewa Matahari ditangkap oleh Polisi?

Koordinator Aksi Asep Rosihan Anwar mengatakan, ya kami ke Kantor Bupati Kabupaten Tasikmalaya untuk meminta hak dan keadilan.

"Setelah menjalankan tugas kami mengelola dan melayani pasien Covid-19 selama dua tahun terakhir, kami tidak menerima apa-apa, hanya ketidakadilan yang kami alami," kata Asep kepada media, Kamis, 14 Juli 2022.

Asep mengatakan, 1275 dari mereka yang hadir, penggugat hak tidak diberikan dan diangkat sebagai P3K berdasarkan hukum hukum PP 49 Tahun 2014 tentang manajemen P3K.
 
"Sementara, target pelatihan tenaga medis terbaru yang kami peroleh adalah 47 orang untuk tenaga kesehatan, 21 item, 2 item sisanya terbuka untuk umum. Jadi kami 1.275 orang tidak dikelola oleh pemerintah daerah," kata Asep.

Menurut Asep, meski selama 3 tahun terakhir berhasil tetap terdepan dan menjaga stabilitas pelayanan kesehatan untuk menjaga ancaman ketahanan negara menghadapi Covid-19.

"Tapi pemerintah daerah tidak menyukai kami. Bahkan pertolongan pertama kami serahkan kepada profesi lain."

Baca Juga: ANGKOT Perempuan Batal, Inilah alasan Pemprov DKI Jakarta untuk Angkutan Umum Pria dan Wanita

Meski saat Covid datang semua orang harus berdiam diri di rumah, malah kita harus keluar untuk melawan Covid-19, kata Asep.

Bahkan sampai saat ini kami selalu datang  tanpa gangguan terhadap pelayanan kesehatan bagi masyarakat sesuai  kesepakatan kepala dinas kesehatan.
 
"Jika semua syarat untuk tindakan ini tidak terpenuhi, kami bersama seluruh tenaga medis non P3K akan terus bertindak secara bertahap sampai permintaan kami dipenuhi,” katanya.

Setelah 3 tahun menangani Covid-19. Sebanyak 1.275 tenaga medis (Nakes) di Kabupaten Tasikmalaya  belum diberikan kewenangan atau keadilan.
 
Sebanyak 1.275 tenaga medis honorer mengajukan penunjukan pertolongan pertama. Lamaran diajukan di depan gedung dan di ruang Oproom kantor Bupati Tasikmalaya.
 
Sebanyak 1275 petugas kesehatan dan beberapa perwakilan staf medis mengadakan audiensi dengan anggota Komite Asda 1, anggota DPRD, BKPSDM, dan Dinas Kesehatan yang berbagi berbagai aspirasi mereka.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x