Idul Adha, Rasulullah Bersada:Haji itu Arafah, 9 Dzulhijjah Waktu Dihapus Dosa

- 8 Juli 2022, 17:56 WIB
Pada hari Arafah lebih banyak pembebasan dosa  daripada  hari lainnya. /suaramuslim.net/
Pada hari Arafah lebih banyak pembebasan dosa  daripada  hari lainnya. /suaramuslim.net/ /

DESKJABAR - Idul Adha merupakan   hari raya besar  bagi umat Islam.

Hari Raya Idul Adha adakalanya disebut lebaran haji yang selalu dirayakan pada 10 Dzulhijjah.

Kemenag menetapkan,  Hari Raya Idul atau lebaran haji  Adha jatuh pada Ahad, 10 Dzulhijjah 1443 H atau Minggu, 10 Juli 2022 M.

Keputusan ini hasil dari Sidang Isbat di Jakarta Rabu, 29 Juni 2022. Sebagaimana dilansir DeskJabar.com dari laman kemenag.go.id.

Baca Juga: Bagaimana Hukumnya Melaksanakan Puasa Arafah ketika Negara Lain Sudah Hari Raya Idul Adha? Ini Penjelasan MUI

Dzulhijjah merupakan  bulan ke-12  dalam penanggalan tahun Hijriyah. Bulan Dzulhijjah juga  termasuk dalam bulan bulan haram  (tidak boleh perang).

Ditemukan hal yang istimewa di bulan Dzulhijjah, yaitu terkumpul beberapa ibadah inti, seperti shaum Arafah,  wukuf bagi yang melaksanakan haji,  sholat Idul Adha tanggal 10 penyembelihan qurban dari 10 sampai 13 yang mana hal itu tidak didapati di luar bulan Dzulhijjah.

Berkaitan dengan wukuf Rasulullah pernah bersabda, ‘Wukuf itu di Arafah’.

Wukuf adalah berdiam diri di Arafah, bisa dilaksanakan dalam keadaan sehat atau sakit, tidur maupun terbangun.

Wukuf adalah puncaknya  tata lakasana ibadah ibadah haji yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Sementara yang berkaitan dengan shaum Arafah Nabi bersabda yang artinya:

“Shaum Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang,”(Hadits Riwayat Muslim).

Baca Juga: 7 Pemain Persib Bandung tak Bisa Ikuti Game Internal, Begini Alasan Robert Alberts

Puasa Arafah adalah ibadah sunnah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW.

Nah, jika shaum  Arafah dilaksanakan sesuai  dengan juklak dan juknis Rasulullah, maka Allah SWT akan mengampuni dosa selama 2 tahun.

Hadits lain yang masih berkaitan dengan puasa Arafah menjelaskan sebagai berikut:

“Tiada hari yang Allah lebih banyak membebaskan hambaNya dari neraka melebihi hari Arafah.” (HR Muslim).

Beberapa ulama bersepakat bahwa dosa yang bisa dihapus dengan amalan puasa Arafah adalah dosa-dosa kecil.

Baca Juga: Bahasa Tubuh Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat Tuai Sorotan, Usai Negosiasi Alot dengan Ayah Kiai Mas Bechi

Imam An-Nawawi menerangkan  terkait  dengan hadits keutamaan shaum  Arafah:

“Demikian juga puasa Arafah 9 Dzulhijjah menjadi penghapus dosa dua tahun, dan hari Asyura menjadi penghapus dosa setahun,” tulis Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim.

Dalam  hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah bahwa Rasulullah bersabda yang artinya:

"Jumlah manusia yang dibebaskan Allah dari siksa neraka pada hari Arafah lebih banyak daripada yang dibebaskanNya pada hari lainnya. Pada hari Arafah Allah mendekatkan lalu membanggakan orang-orang yang wukuf di Arafah kepada para malaikat, dan Dia berfirman, 'pasti Ku-kabulkan apapun permohonan mereka,”Hadits Riwayat Imam Muslim.

Jadi, datangnya bulan Dzulhijjah harus disambut dengan gembira  karena ada dosa dosa yang dihapus Allah.

Dihapusnya dosa selama dua tahun adalah nikmat dan anugerah dari Allah.

Pada akhirnya semoga kita bisa melaksanakan ibadah-ibadah yang ada di bulan Dzulhijjah.

Selamat Hari Raya Idul  Adha 1443 H/2022 M.***

 

Editor: Dendi Sundayana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x