Mengenal Fenomena Kesurupan Massal, Bagaimana Menurut Ahli Psikolog dan Pandangan Islam?

- 7 Juli 2022, 11:25 WIB
Kesurupan massal yang terjadi di perusahaan sepatu di Limbangan, Garut/Dok.DeskJabar
Kesurupan massal yang terjadi di perusahaan sepatu di Limbangan, Garut/Dok.DeskJabar /

DESKJABAR - Berita tentang kesurupan massal yang terjadi di sebuah perusahaan sepatu di Limbangan, Garut, membuat geger warga sekitar.

Pasalnya lebih dari 80 orang karyawan dikabarkan mengalami kesurupan, sehingga membuat pihak perusahaan meminta bantuan Polisi, TNI, tim medis, dan puluhan ulama.

Menurut informasi yang dikutip dari DeskJabar, kesurupan berasal dari bagian produksi, dimana kala itu tim management sedang melakukan meeting harian, dan ternyata yang mengalami kesurupan, semuanya adalah karyawan perempuan.

Baca Juga: Mimpi Bertemu Orang yang Sudah Meninggal? Bacakan Doa dan Lakukan Hal Ini Segera

Semua orang menganggap kesurupan adalah suatu kondisi dimana tubuh dan pikiran kita dirasuki oleh roh gaib, sehingga tubuh dan pikiran biasanya akan melakukan hal diluar kewajaran, misalnya berteriak atau menjerit, bahkan sampai ada yang menirukan perilaku hewan, seperti ular atau harimau.

Ustadz Muhammad Faizar baru-baru ini pernah menjadi bintang tamu di podcastnya Denny Sumargo yang dirilis pada 29 Juni 2022, beliau mengatakan bahwa pernah mengobati orang kesurupan yang dianggapnya paling parah, yaitu dimana orang tersebut sampai memanjat dinding layaknya seekor cicak yang menempel di tembok.

Lalu sebenarnya apakah kesurupan itu? Kenapa orang bisa mengalami kesurupan?

Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain PSIS Semarang Vs Arema FC Semifinal Leg 1 Piala Presiden 2022, Reuni Carlos Fortes

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesurupan berasal dari kata surup, yang artinya kemasukan (setan, roh) sehingga bertindak yang aneh-aneh.

Kesurupan menurut beberapa ahli psikolog yang dikutip dari himapsi.fk.uns.ac.id, merupakan reaksi kejiwaan yang disebut dengan Disosiatif Trance Disorder (DTD) atau gangguan disosiasi yang terjadi karena terdapat konflik.

Konflik yang tidak terselesaikan tersebut membuat jiwa kita masuk ke alam bawah sadar dan dipendam, ketika terdapat hal pemicu, maka konflik tersebut akan keluar berwujud perilaku-perilaku aneh yang biasa disebut dengan kesurupan.

Baca Juga: Klasemen Piala AFF U-19 2022, Kamis 7 Juli, Grup A dan B, Vietnam Melaju ke Puncak

Dikutip dari kanal YouTube Fakta Populer yang berjudul '4 Fakta Ilmiah Tentang Kesurupan, yang Dinilai Mistis' dirilis pada 25 September 2017, disebutkan jika kesurupan massal biasanya terjadi pada salah seorang yang seolah menular kepada yang lainnya.

Jika dilihat dari pandangan ilmiah, hal tersebut terjadi karena sebuah histeria dari orang yang kesurupan tersebut. Seolah latah, maka hal tersebut membuat kecemasan kepada orang lain yang berada didekatnya.

Kesurupan kebanyakan terjadi kepada kaum perempuan, karena perempuan biasanya mempunyai mental yang tidak stabil, tapi bukan berarti pria tak pernah mengalami kesurupan. Dari sejumlah kasus kesurupan massal yang terjadi biasanya para pria yang menjadi pemicu atau orang pertama dari reaksi berantai tersebut.

Baca Juga: 2 Tipe Calon Penerima Kartu Prakerja, Kamu Termasuk yang Mana?

Dalam pandangan Islam, kesurupan menurut Ibnu Taimiyah, merupakan gangguan jin atau setan pada diri manusia yang terjadi pada celah-celah emosi, seperti syahwat, hawa nafsu, mabuk cinta, amarah, dan rasa takut. Dalam sebuah hadits disebutkan :

“Sesungguhnya setan berjalan dalam tubuh manusia di tempat peredaran darah“ (HR. Al-Bukhari dari Ali bin Husain).

Sebagian besar gangguan jin itu disebabkan oleh kebencian atau pembalasan dari pihak jin setelah disakiti oleh manusia, tapi ada kalanya golongan mereka memang ingin mengganggu manusia.

Ustadz Abdul Somad dalam salah satu ceramahnya yang diunggah pada kanal YouTube Mudawwamah, mengatakan cara untuk menyembuhkan orang yang kesurupan adalah dengan ruqyah pribadi.

Baca Juga: Dahsyatnya Keutamaan Puasa Sunnah Arafah 9 Dzulhijjah, Menggugurkan Dosa Setahun Lalu

Ruqyah dimaksud yaitu dengan membaca Al-Fatihah sekali, AL-Ikhlas tiga kali, Al-Falaq sekali, An-Nas sekali, pangkal surat Al-Baqarah dari alif lam mim sampai wa ulaika humul muflihuun, lanjut dengan ayat kursi, dan ayat terakhir Al-Baqarah.

Setelah itu, ditiupkan atau hembuskan ke tangan lalu diusapkan ke seluruh muka dan tubuh.

Beliau pun menambahkan, bacaan yang tadi ditiupkan ke air minum, lalu minumkan air tersebut ke orang yang kesurupan.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x