DESKJABAR - Terdapat keterangan yang menyebutkan bahwa Allah akan mengampuni dosa dan salah setahun yang lalu dan setahun akan datang.
Terhapusnya dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang merupakan harapan orang Islam.
Lantas, siapa orangnya yang tidak ingin dosa-dosanya yang lalu diampuni Allah SWT.
Bila Allah SWT berkehendak ampunan tersebut bisa diraih melalui ibadah di bulan Dzulhijjah.
Diketahui bersama, bulan Dzulhijjah adalah bulan ke 12 menurut perhitungan kalender Hijriah.
Pada pada 10 Dzulhijjah umat Islam berbondong-bondong pergi ke lapang untuk merayakan hari raya Idul Adha dengan melaksanakan ibadah sholat sunnah ‘id’.
Baca Juga: Jadwal Shaum Arafah 1443 H Jatuh 9 Dzulhijjah: Kemenag Tetapkan Idul Adha pada 10 Juli 2022
Kemenag melalui Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid telah menetapkan, Hari Raya Idul adha 1443 H jatuh pada Ahad, 10 Juli 2022.
Surat keputusan ini ditetapkan di Jakarta, Rabu 29 Juni 2022 yang lalu.
Walhasil, insya Allah pada Ahad, 10 Juli 2022 M atau 10 Dzulhijjah 1443 H yang akan datang, umat Islam di dunia akan akan melaksanakan hari raya Idul Adha.
Lantas, ibadah apa yang bisa menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang itu?
Simak artikel ini sampai selesai agar dapat jawaban lengkap.
Dikutip DeskJabar.com dari laman kemenag.go.id, ada 4 amalan sunnah yang tidak pernah ditinggalkan Nabi, yaitu dua rakaat qobliyah Subuh, shaum Asyura, shaum tiga hari setiap bulan, dan puasa Arafah. Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah SAW:
“Shaum Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang,”(Hadits Riwayat Muslim).
Puasa Arafah adalah ibadah sunnah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW.
Puasa ini bertepatan dengan para jamaah haji yang sedang melaksanakan wukuf di padang Arafah.
Artinya, orang yang tidak melaksanakan ibadah haji dianjurkan melaksanakan ibadah sunnah ini, yaitu puasa Arafah.
Sementara bagi kaum Muslimin (para haji) yang melakukan wukuf di Arafah dilarang berpuasa.
Hal tersebut sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW,
Sesungguhnya Nabi Saw melarang shaum Arafah bagi orang yang sedang wukuf di Arafah.
Makanya ibadah ini disebut puasa Arafah atau shaum hari Arafah.
Nah, bila puasa Arafah dilakukan sesuai petunjuk Nabi, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu dan yang akan datang.
Hadits lain yang masih berkaitan dengan puasa Arafah menerangkan,
“Tiada hari yang Allah lebih banyak membebaskan hambaNya dari neraka melebihi hari Arafah.” (HR. Muslim).
Beberapa ulama bersepakat bahwa dosa yang bisa dihapus dengan amalan puasa Arafah adalah dosa-dosa kecil.
Imam An-Nawawi memberikan komentar terkait hadits keutamaan puasa Arafah:
“Demikian juga puasa Arafah 9 Dzulhijjah menjadi penghapus dosa dua tahun, dan hari Asyura menjadi penghapus dosa setahun,” tutur Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim.
Lalu, Imam An-Nawawi menjelaskan, jika terdapat dosa kecil yang mesti dihapus, maka shaum Arafah akan menghapusnya.
Tapi bila dosa besar, maka puasa Arafah akan menjadi catatan kebaikannya dan mengangkat derajat pelakunya.
Semoga Allah memudahkan kaum Muslimin agar mampu melaksanakan puasa Arafah sesuai dengan sunnah Rasulullah Saw.***