DESKJABAR – Hari pelaksanaan lebaran Idul Adha akan ditentukan setelah kaum muslimin tahu dengan pasti kapan mulai masuk pada bulan Dzulhijjah.
Hari lebaran Idul Adha selalu akan ditentukan melalui rukyat atau melihat dengan langsung posisi hilal. Begitupun dalam penentuan bulan-bulan yang lainnya dalam penanggalan Islam.
Adapun hari lebaran Idul Adha sudah dapat dilihat dalam kalender Hijriyyah, yang dibuat berdasarkan perhitungan hisab.
Perlu diketahui, salah satu manfaat dari adanya perhitungan kalender melalui hisab adalah untuk mempermudah.
Namun demikian, koreksi akhirnya tetap dengan rukyat atau dengan melihat posisi hilal di setiap akhir bulannya.
Lalu mengapa hilal harus dirukyat, apakah tidak cukup dengan perhitungan ilmu hisab?
Perlu kita ketahui, dalam penentuan kalender baik itu kalender Masehi ataupun kalender Hijriyyah dalam tiap bulannya terdapat hitungan yang tidak genap.
Seperti dalam perhitungan Masehi kita sudah tahu ada bulan yang berjumlah 28 hari, 30 hari dan 31 hari.