Network
Jadi Meskipun rezeki kita sudah ditentukan oleh Allah SWT namun kita memiliki kewajiban untuk berusaha.
Seperti firman Allah SWT dalam Alqur’an, “ apabila shalat telah dilaksanakn maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, rezeki Allah. Orang mukmin yang selalu melakukan ikhtiar itu namanya tawakal qalbu. Bukan hanya tawakal usaha, bukan hanya percaya pada kemampuan diri kita tapi kita harus senantiasa memohon pertolongan,” lanjut Syekh Ali Jaber.
Baca Juga: 3 Tempat Wisata Murah di Sekitar Bandung Selatan, Cocok untuk Anak ABG yang Punya Kocek Terbatas
Segala ikhtiar dan amalan yang kita lakukan itu tergantung pada niat. Saat kita mencari nafkah dan rezeki niatkan bahwa rezeki itu jembatan untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Termasuk jembatan untuk menuju surga.
“Jika rezeki kita seret maka harus kita pertanyakan pada diri sendiri. Kita harus melakukan muhasabah diri. Jangan-jangan karena kita lalai menjalankan shalat misalnya. Inilah yang disebut dengan muhasabah diri,” ucap Syekh Ali Jaber mengingatkan.
Allah SWT berjanji dalam QS. At Talaq ayat 2 yaitu barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dari segala kesusahan, dari segala kesempitan.
Salah satu amalan disamping ikhtiar adalah dzikrullah terutama istigfar. Karena istigfar merupakan kunci pembuka rezeki.Istigfar hendaknya dilakukan sepanjang waktu, bisa pagi, siang, sore, atau malam hari. Ringankan terus lidah kita untuk mengucap istigfar.
Seorang sahabat Rasulullah pernah bertanya, “Ya Rasulullah, berikan kepadaku amalan yang menjamin aku masuk surga.”
Rasulullah menjawab, “ basahi lidahmu dengan dzikir kepada Allah.”
