“Tapi percayalah ketika kebiasaan anak terjadi berulang-ulang terhadap dua hal, anak akan masuk definisi cerdas,”ujarnya.
Dua kebiasaan itu adalah:
Anak mampu menciptakan karya-karya baru yang berkaitan dengan budaya.
Anak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.
Artinya kalau anak diberikan ruang untuk kreatif apakah di sekolah atau rumah itulah kecerdasan otak anak.
Lalu, kalau anak diberi kesempatan problem solving kemudian mampu menyelesaikan masalahnya sendiri, itulah kecerdasan otak anak abad sekarang.
Baca Juga: Jadwal Laga Uji Coba Persib Bandung Vs Tanjong Pagar United Hari Ini, Dilengkapi Link Live Streaming
Selanjutnya, Munif Chatib mengatakan, selamat tinggal angka.
"Kecerdasan otak anak kita kalau boleh saya usul selamat tinggal angka,”ujarnya.