Cara, Waktu dan Keutamaan Sholat Tahajud, Allah SWT Akan Kabulkan Setiap Permintaan Hamba pada Waktu Ini

- 4 Juni 2022, 09:28 WIB
Cara, waktu, dan keutamaan sholat Tahajud, semua permintaan akan dikabulkan
Cara, waktu, dan keutamaan sholat Tahajud, semua permintaan akan dikabulkan /Pixabay/ Tayebmezahdia/

 

DESKJABAR – Allah SWT telah menganugerahkan sholat Tahajud sebagai amalan ibadah sunnat malam yang nilai kebaikannya digambarkan oleh Rasulullah SAW lebih baik dari unta merah (harta terbaik pada zaman itu).

Mengenai waktu sholat Tahajud juga dijelaskan oleh Rasulullah SAW melalui hadits yang sama yang dikatakan jika waktunya itu membentang dari setelah sholat Isya sampai terbit fajar.

Rasulullah SAW sendiri pernah melakukan sholat Tahajud di awal waktu, pertengahan dan akhir waktu malam menjelang terbit fajar.

Baca Juga: Ingin Wajah Glowing Tanpa Skincare? Cobalah Resep Alami dr Zaidul Akbar dengan Tanaman Herbal Ini

Amalan ibadah sholat Tahajud juga dilaksanakan pada waktu sepertiga malam terakhir yang mana pada malam itu Allah SWT turun ke langit dunia untuk mengabulkan setiap permintaan hambanya.

Keutamaan sholat Tahajud tidak dapat dibandingkan dengan harta terbaik sekalipun. Untuk mendapatkan pengampunan dari Allah SWT sebaiknya kita laksanakan ibadah pada waktu yang seperti disebut di atas salah satunya dengan sholat Tahajud.

Cara melaksanakan sholat Tahajud ada beberapa macam jika melihat dari hadits yang menggambarkan tentang perbuatan Rasulullah SAW juga para sahabatnya.

Salah satunya seperti yang dijelaskan oleh ibunda Aisyah yang menceritakan perihal sholat Tahajud yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru 4 Juni 2022 Hadiah Skin Katana, Garena Rilis Katana Green Edge, Kolab Free Fire x AAA

Hadits riwayat Bukhari dalam kitab Sholat tarawih, bab Keutamaan orang yang menegakkan Ramadhan.

Jika melihat hadits di atas Rasulullah melaksanakan sholat Tahajud dengan membaca bacaan yang panjang.

Hal tersebut tidak menjadikannya sebagai batasan bahwa kita harus mengikuti bacaan Rasulullah SAW.

Karena dalam beberapa hadits banyak yang menjelaskan tentang surat yang dibaca oleh Rasulullah SAW dalam sholat Tahajud yang mana setiap bacaan suratnya tidak selalu sama.

حدثنا إسماعيل قال حدثني مالك عن سعيد المقبري عن أبي سلمة بن عبد الرحمن أنه سأل عائشة رضي الله عنها

كيف كانت صلاة رسول الله صلى الله عليه وسلم في رمضان فقالت ما كان يزيد في رمضان ولا في غيره على إحدى عشرة ركعة يصلي أربعا فلا تسل عن حسنهن وطولهن ثم يصلي أربعا فلا تسل عن حسنهن وطولهن ثم يصلي ثلاثا فقلت يا رسول الله أتنام قبل أن توتر قال يا عائشة إن عيني تنامان ولا ينام قلبي

Telah menceritakan kepada kami Ismail berkata: telah menceritakan kepada saya Malik dari Sa'id Al Maqbari dari Abu Salamah bin 'Abdurrahman bahwasanya,

Baca Juga: Cek Dashboard prakerja.go.id, Penerima Manfaat Kartu Prakerja Gelombang 31 Telah Diumumkan Mulai Hari Ini

Dia bertanya kepada 'Aisyah radhiyallahu 'anha tentang cara shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di bulan Ramadhan. Maka 'Aisyah menjawab:

"Tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (melaksanakan shalat malam) di bulan Ramadhan dan di bulan-bulan lainnya lebih dari sebelas raka'at,

Beliau shalat empat rakaat, maka jangan kamu tanya tentang bagus dan panjangnya kemudian Beliau shalat empat raka'at lagi dan jangan kamu tanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian Beliau shalat tiga rakaat.

Lalu aku bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah anda tidur sebelum melaksanakan witir?" Beliau menjawab: "Wahai 'Aisyah, sesungguhnya kedua mataku tidur, namun hatiku tidaklah tidur."

Jika melihat hadits di atas Rasulullah melaksanakan sholat Tahajud dengan membaca bacaan yang panjang.

Hal tersebut tidak menjadikannya sebagai batasan bahwa kita harus mengikuti bacaan Rasulullah SAW.

Karena dalam beberapa hadits banyak yang menjelaskan tentang surat yang dibaca oleh Rasulullah SAW dalam sholat Tahajud yang mana setiap bacaan suratnya tidak selalu sama. Wallahu alam.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Aplikasi HaditsSoft


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah