Harga Telur Ayam Merangkak Naik, Dipengaruhi Faktor-Faktor ini!

- 2 Juni 2022, 09:44 WIB
Peternakan ayam di Kp. Parung Jambu Cilendek Bogor Barat penghasil telur
Peternakan ayam di Kp. Parung Jambu Cilendek Bogor Barat penghasil telur /Dok.ribadi/Agus Sopyan-Deskjabar/

 

DESKJABAR - Naiknya harga telur sangat berpengaruh kepada warga masyarakat yang setiap hari mengkonsumsinya.

Dampak kenaikan harga telur dirasakan para pedagang makanan, para ibu rumah tangga yang setiap hari membutuhkan.

Warga terpaksa merogoh kocek makin dalam untuk memenuhi kebutuhan telur, akibat harganya yang terus merangkak naik.

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini, Dewa Penolong Andin Datang, Elsya Tetap Nekad Jebloskan Sang Kakak ke Penjara

Naiknya harga telur berpengaruh juga kepada pedagang, warung ibu Ariani sebelum kenaikan per minggu bisa terjual 3 peti.

"Setelah kenaikan, warungnya hanya terjual 1 peti saja, para pelangganya menunggu harga normal kembali," ujar bu Ariani.

Harga telur naik disebabkan domain antara suplay dan permintaan tidak seimbang, karena dipengaruhi faktor-faktor ini.

Yang mempengaruhi naiknya harga telur, menurut Herdadi FIZ, salah satu peternakan ayam di Bogor, disebabkan faktor-faktor ini.

Baca Juga: PREDIKSI PERTANDINGAN INDONESIA VS GHANA TURNAMEN TOULON, Sama-sama Kalah, Keduanya Incar Kemenangan Perdana

Diwawancara langsung Deskjabar.com beberapa hari lalu, di lokasi kandang, di Kampung Parung Jambu Cilendek Kota Bogor Barat.

Yang paling dominan, pengaruh terjadinya harga telur naik, disebabkan biaya produksi yang tinggi, harga pakan ternak setiap 2 minggu mengalami kenaikan.

Naiknya harga pakan ternak, dipengaruhi bahan dasar seperti jagung, gandum, dedak, tremik trend-nya naik.

Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap kenaikan harga telur, ayam afkir pada saat menjelang Idulfitri lalu harganya sangat ekonomis.

Baca Juga: Waktu Sholat Dhuha dan Batas Pelaksanaanya, Berikut Pahala dan Keutamaan Ibadah Sunnah Rasulullah Sehari-hari

Harga ayam afkir saat itu punya nilai jual tinggi, sontak para peternak melelangnya, jauh lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan harga telur, ujarnya.

Penjualan ayam afkir secara besar-besaran oleh peternak, otomatis berpengaruh signifikan kepada hasil produksi telur.

"Permintaan pasar tinggi suplai berkurang, saat ini kandang yang kami punya hanya tinggal 3.500 ekor/produksi kurang lebih hanya 240 kilogram setiap hari," tutur Herdadi.

Hampir semua peternak saat ini produksinya terbatas, sementara permintaan pasar cukup tinggi, mungkin salah satu pengaruh harga telur naik, ucapnya.

"Itulah beberapa indikator penyebab terjadinya kenaikan harga telur saat ini," pungkas ayah dari Faiq Khairan.

"Diprediksi harga telur terus merangkak naik, dipengaruhi harga pakan ternak (ayam), kecenderungannya naik dan produksi berkurang," tandasnya.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x