Benarkah Meninggal Akibat Tumbal Seperti Bima dan Ayu di Kisah KKN di Desa Penari akan Jadi Pengikut Iblis?

- 17 Mei 2022, 14:19 WIB
Buya Yahya jelaskan nasib arwah korban tumbal seerti Bima dan Ayu pasa kisah KKN di Desa Penari.
Buya Yahya jelaskan nasib arwah korban tumbal seerti Bima dan Ayu pasa kisah KKN di Desa Penari. /YouTube Buya Yahya/

DESKJABAR - Kisah KKN di Desa Penari yang sempat viral 2 tahun lalu kita kembali menjadi perbincangan, setelah filmnya dirilis dan sukses menyedot perhatian penonton.

Pada kisah KKN di Desa Penari itu, Bima dan Ayu menjadi tumbal dan harus menjadi budak atau pengikut iblis bernama Badarawuhi.

Bima harus rela menjadi pemuas nafsu sang iblis, sementara Ayu menjadi penari untuk menghibur para makhluk gaib.

Namun, benarkah korban meninggal akibat tumbal rohnya akan menajdi budak iblis seperti Bima dan Ayu?

Baca Juga: Atlet Balap Sepeda Downhill Tiara Andini Penyumbang Emas di SEA Games 2022, Sempat Gonta Ganti Cabor

Buya Yahya dalam ceramahnya yang dikutip DeskJabar dari kanal YouTube Amudz_Jehh, pada video yang diunggah 1 Mei 2022, berjudul "Arwah Tumbal Pesugihan apa benar jadi budak?" menjelaskan bagaimana nasib arwah yang merupakan tumbal dari pesugihan.

"Ada orang berurusan dengan namanya alam gaib, syetan, iblis, jin, pesugihan itu adalah kesyirikan, itu adalah hukumnya haram dan masuk bab syirik," kata Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan bahwa orang yang meninggal karena dijadikan tumbal maka arwahnya tidak akan menjadi budak iblis.

"Orang yang menjadi tumbal gak akan menjadi budak (iblis)," katanya.

Buya Yahya pun mengatakan bahwa ritual tumbal memang sudah terjadi sejak zaman dulu bahkan sebelum adanya Islam.

Dulu warga Mesir percaya bahwa jika sungai Nil banjir maka itu karena penghuni gaib sungai tersebut marah dan meminta tumbal.

"Sama dulu zaman sebelum adanya Islam, sungai Nil itu kalau banjir biasanya minta anak gadis. Diceburin anak gadis," kata Buya Yahya.

Baca Juga: Perolehan Medali SEA Games 2022, Indonesia Jatuh di Klasemen ke Posisi 5, Masih Ungguli Malaysia

"Ini keyakinan jahiliyah, keyakinan kafir," sambungnya.

Praktek pesugihan merupakan perbuatan yang dilarang oleh agama. Apalagi jika dalam pesugihan itu menyertakan tumbal nyawa seseorang.

"Itu adalah keyakinan yang bertentangan dengan agama ada keluar dari iman dengan keyakinan semacam itu," kata Buya Yahya.

Buya Yahya juga memberikan contoh ritual pesugihan dengan menyertakan tumbal yang biasa terjadi di gunung Kawi.

"Kemudian pergi ke gunung Kawi misalnya, atau ke gunung Kidul, Masya Allah sampai disitu minta pesugihan minta kaya, kemudian yang dijadikan tumbal anaknya," katanya.

"Ketahuilah, anak kecil yang tiba-tiba mati dia langsung dia Surga, gak akan dia diperbudak oleh iblis," tegas Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya orang yang melakukan ritual pesugihan bersekutu dengan iblis maka akan mendapatkan dosa yang sangat besar apalagi sampai menghilangkan nyawa orang untuk memenuhi nafsu duniawi.

Baca Juga: Perlu Tahu, 9 Kebiasaan ini Bisa Buat Tubuh Serta Penampilan Terlihat Tua, Apa Saja?

Namun, bagi korban yang dijadikan tumbal hingga meninggal dunia maka tidak akan pernah menjadi budak iblis seperti yang banyak dipercaya masyarakat.

"Kalau ada orang yang dijadikan tumbal, maka orang itu di dzalimi maka akan mendapatkan kebahagiaan di akhirat, gak akan dia diperbudak oleh iblis gak ada," jelas Buya Yahya.

"Yang diperbudak oleh iblis, yang saat ini berurusan dengan iblis, itulah orang yang membuat tumbal itu," pungkasnya.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Amudz_Jehh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x