Network
DESKJABAR - Takbir berkumandang mengagungkan namanya mulai sejak malam 1 Syawal 1443 H, sampai dengan pagi jelang khotib naik mimbar untuk memimpin sholat Ied.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar, Laaailahailallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilham.
Sayup-sayup ucapan itu menggema.
Tibalah pagi, kita sholat shubuh. Lalu persiapan mandi.
Melakukan sarapan sebelum pergi sholat Ied karena ini sifatnya sunnah.
Berangkatlah kita melakukan sholat Ied bersama keluarga ramai ramai meninggalkan rumah menuju Masjid.
Kita berkumpul di Masjid dan mengumandangkan takbir bersama-sama.
Dan, tak lama setelah itu, secara berjamaah kita melaksanakan sholat Ied 2 rakaat.
Tak lama setelah itu khotib naik mimbar dan mulai berdakwah.
Kita mendengarkan dakwah sampai khotib berdo'a.
Setelah itu, baru kita salam-salaman, meminta maaf diantara semua yang ada di Masjid.
Selesai itu, kita pulang dan berkumpul di rumah bersama keluarga.
Saling bersalaman dan bermaaf-maafan satu sama lain.
Kemudian, kita secara makan bersama-sama keluarga.
Baca Juga: KASUS Pembunuhan SUBANG, Ternyata Ini Alasan Pelaku Menghabisi TUTI dan AMEL
Makan ketupat dan opor ayam atau rendang sapi.
Itulah makanan yang biasa tersaji pada Hari Raya Idul Fitri.
Setelah itu, secara bersama-sama kita mulai berangkat ke makam untuk melakukan ziarah kubur, mengunjungi orang-orang yang sudah meninggal dunia mendahului kita.
Demikianlah rangkaian Idul Fitri yang biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Maaf-maafan dilakukan setiap orang dengan saling berjabat tangan. Bahkan, ketika berpapasan di jalan dengan orang yang tidak kenal sama sekali pun kita saling memberi salam, sambil mengucapkan Taqabalallahuminawaminkum, Minalaidzinwalfaidzin, mohon maaf lahir dan batin.
Lalu, apa arti dari Taqabalallahuminawaminkum, Minalaidzinwalfaidzin itu?
Baca Juga: Di Subang, Cerita Horor, Pedagang Ketakutan Melihat Hantu Tanpa Kepala di Bawah Pohon Beringin
Ustadz Abdul Somad menjelaskan perihal ini. Pria yang kerap kali disapa jamaah dengan UAS itu menjelaskan melalui ceramahnya dalam kanal YouTube semuthitamTV, 'JANGAN KELIRU !! HUKUM ZIARAH KUBUR SETELAH SHOLAT ID | TANYA JAWAB IDUL FITRI USTADZ ABDUL SOMAD, 11 Mei 2021.
"Taqabalallahuminawaminkum waminal a'mal, Semoga Allah menerima amal sholeh kamu, dan amal sholeh saya," jelas Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya itu.
Amalan yang dimaksud adalah dikhususkan ketika kita menjalani fase waktu di bulan Ramadhan, mengisinya dengan berbagai kegiatan ibadah.
"(Mulai dari) amal shaleh taraweh, puasa, dzikir, itikaf, sholat di Ramadhan kemarin," jelas Ustadz Abdul Somad.
Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual
Adapun, lanjut Ustadz Abdul Somad, ucapan Minalaidzin diambil dari kata Idul Fitri.
"Ada yaudzu audzan, kembali ke fitrah, yang di maksud fitrah, fitratul Islam, kata abu Hurairah, suci. Semoga kita kembali ke fitrah, minal aidzin, Kemudian walfaidzin semoga kita menang diambil dari ayat Lil Muttaqin. Innalmutaqina mafaza, sesungguhnya orang yang takwa itu mafaza, menang. Orang yang Faiz, Faizin. Jadi ungkapan minalaidzin walfaidzin itu jangan di bid'ahkan, itu diambil dari ayat Al Qur'an, itu baik, kalau saya gabungkan saja, Minalaidzinwalfaidzin Taqabalallahuminawaminkum sholiha a'mal, mohon maaf dzohir dan batin," beber Ustadz Abdul Somad menjelaskan.
"Jadi, kalau tidak ada yang mengatakan itu, jangan kotor hati, (karena ini hanya tradisi, tidak berarti meninggalkan syariat Islam)," kata Abdul Somad menambahkan.***
