Network
DESKJABAR – Misteri kasus pembunuhan Subang hingga saat ini masih menjadi hal yang hangat untuk terus diperbincangkan.
Bahkan mengenai detik-detik terjadinya kasus pembunuhan Subang ini sangat dicari oleh para netizen terutama yang berasal dari narasumber yang memang hadir pada detik-detik tersebut.
Pak Yosef Hidayah yang merupakan saksi yang paling pertama melaporkan kasus pembunuhan Subang membeberkan ceritanya.
Yosef Hidayat menceritakan apa saja yang dia lakukan sejak malam tanggal 17 Agustus 2021 hingga hari terjadinya kasus pembunuhan Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Bunga yang Paling Disukai Maka Akan Mengungkapkan Betapa Narsisnya Anda
Dilansir DeskJabar.com dari channel YouTube Koin Seribu 77 yang tayang pada 17 April 2022 dengan judul ‘Sumpah Pak Yosep untuk Pel4ku!! ember beli dimana?motor dimana?’.
Melalui hubungan telepon, Yosef menceritakan jika pada malam tanggal 17 Agustus 2021 dirinya berada di rumah yang ditempati almarhumah Tuti di Ciseuti sebelum akhirnya dia ke rumah yang ditempati istri mudanya Mimin di Cijengkol.
Saat itu Yosef mengaku jika dirinya meninggalkan rumah Ciseuti sekitar jam 9 lebih seperempat.
Dengan demikian berarti saat kejadian pembunuhan kasus Subang posisi pak Yosef sudah tidak ada di rumah Ciseuti.
Karena menurut keterangan pihak kepolisian dari berita yang telah tayang beberapa waktu yang lalu, pembunuhan terjadi sekitar pukul 00.00 WIB sampai pukul 02.00 WIB.
“Pada malam itu saya pergi dari Ciseuti menuju Cijengkol pake kendaraan scoopy merah sekitar jam 9-an berangkat, sampai di cijengkol sekitar jam 9 seperempat,” terang Yosef.
Yosef mengaku jika sesampainya di rumah Cijengkol dia langsung memarkirkan motornya di dalam rumah dan mengaku jika setelah itu tidak pergi kemana-mana lagi hingga pagi harinya.
Baca Juga: KASUS SUBANG, Rekaman PERGERAKAN CCTV, Benarkah Membuat Yosef PANIK?
Yosef baru bergerak keluar rumah lagi di pagi harinya sekitar jam 6 kurang yang mana dirinya pergi untuk membeli serabi yang berada di dekat rumah Mimin.
“Pas bangun pagi ya sebelum berangkat itu sekitar jam 6, kurang mungkin ya, saya pesan serabi dulu di depan rumah,” kata Yosef.
Menurutnya setelah membeli dan membayar serabinya, dirinya langsung membawanya ke rumah dan memakannya.
Yosef mengaku jika saat itu pun dirinya sempat menelepon kepada ustadz Dadang yang merupakan teman main golfnya karena memang ada rencana untuk pergi main golf di Lembang.
Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU Pak Yosef Mencurigai Satu Saksi, Siapa Dia?
Kejadian ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh ustadz Dadang sendiri, dimana dirinya mengaku pada pagi tanggal 18 Agustus sempat ditelepon oleh Yosef.
Dilansir DeskJabar.com dari channel YouTube Koin Seribu 77 yang tayang pada 14 April 2022 dengan judul Ada Apa dengan Cctv, Baju, Celana Pak Yosef & Ust. Dadang? Hanya di Koin Seribu 77’.
Saat itu ustadz Dadang mengaku jika dirinya telah ditelepon oleh Yosep pada tanggal 18 Agustus 2021 di pagi hari sekitar pukul 06.58 WIB.
Dadang yang saat itu sedang berada di lapang golf untuk menyiram rumput mengaku jika Yosep mengabarkan jika dirinya akan datang ke lapang golf untuk bermain golf.
Baca Juga: KASUS PEMBUNUHAN SUBANG MEMANAS, YOSEF Subang: Kasihan Lilis Dibohongi DANU!
Sebelum jam 08.30WIB Dadang tidak merasa curiga sedikitpun mengapa Yosep tidak kunjung datang, hingga akhirnya dia menerima kabar jika telah terjadi sesuatu di rumah Yosef.
Menurutnya saat itu Mulyana adik dari Yosef yang juga merupakan teman main golf ustadz Dadang memberitahukan kabar tersebut.
Setelah selesai menelepon ustadz Dadang, Yosef mengatakan jika dirinya langsung bersiap untuk pergi ke rumahnya yang di Ciseuti untuk mengganti sepatu dan mengambil stik golfnya.
Menurutnya sejak semalam sebelum dirinya pulang ke rumah Mimin, dia sudah menyiapkan sepatu dan stik golfnya tersebut untuk digunakan keesokan harinya.
Dan dipagi itulah Yosef menemukan ada yang tidak beres dengan situasi rumah dan tidak bisa menemukan almarhumah Tuti dan Amel, yang ada hanya rumah yang berantakan dan darah yang berceceran.***
