"Sungguh seluruh ibadah itu akan dibatasi penerimaannya di sisi Allah berdasar pada niatnya. Apakah ditujukan untuk Allah semata, atau dibelokan bukan sebagai pengabdian, misalnya hanya mengikuti tren. Tak menikmati tarawihnya, ingin cepat selesai, " urainya.
Inilah yang menyebabkan penilaian di sisi Allah sangat minim, bahkan Rasuluullah menegaskan, tak dapat apapun dari puasanya kecuali haus dan lapar.
Setiap orang itu, lanjutnya, akan mendapatkan hasil tergantung niatnya. Apa yang diniatkan itu yang diperoleh.
2. Terlalu mengakomodasi hal-hal yang merusak puasa.
Di antara orang yang puasa dan tarawih, kata Adi Hidayat, terlalu mengakomodasi hal-hal yang merusak puasanya.
Rasulullah bersabda, tetang keutamaan puasa Ramadhan, ditegaskan manfaat shiyam atau puasa adalah melatih seseorang supaya jadi perisai mencegah dia dari perbuatan tidak baik, yang kontra produktif.
Baca Juga: Seluruh Dosamu Terhapus Jika Kau Lakukan ini Selama Bulan Puasa !! Kata Ustadz Adi Hidayat
Maka saat seseorang berpuasa dia harus berlatih menstabilkan emosinya, keadaan dirinya. Menghindari pembicaraan rafats. Turunan dari rafats itu bisa hoaks, gibah, celaan, perilaku kontraproduktif, juga kata-kata jelek.
"Jangan berlaku yang tidak pantas. Bilapun ada yang memprovokasi katakan saya sedang puasa. Kendalikan diri jaga kestabilan emosi," pesan Ustadz Adi Hidayat.
Dari sini, katanya, bisa disimpulkan, secara niat orang tersebut tidak ada masalah.