Diketahui bahwa ibu hamil yang berumur 25 - 35 tahun dengan index masa
tubuh normal (18.5 - 24.9) serta tidak memiliki penyakit kronik, tidak terpengaruh oleh puasa Ramadhan dalam tiga variabel janin yaitu berat badan, tinggi dan lingkar kepala.
Penelitian lain menjelaskan bahwa puasa Ramadhan tidak memiliki pengaruh terhadap jumlah cairan ketuban.
Baca Juga: Pola Makan Intermittent Fasting, Barat pun Akui Manfaat Puasa bagi Kesehatan
Dari hasil penelitian diatas disimpulkan bahwa menjalankan puasa Ramadhan bagi ibu hamil adalah sebuah pilihan.
Jika memang mengkhawatirkan kondisi janin setelah melalui konsultasi dengan tenaga kesehatan, maka disarankan untuk tidak berpuasa.
Namun jika setelah melalui pemeriksaan medis dan tidak ada kekuatiran akan timbul masalah kesehatan baik pada ibu atau janin, maka tidak menjadi masalah untuk tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Dikutip DeskJabar.com dari jurnal 'Khazanah' Vol. XV, Nomor 02, 2017 .***