Hati-hati, Ada Larangan Berpuasa 1 atau 2 Hari Sebelum Ramadhan, Berikut 7 Faedah dari Larangan Tersebut

- 30 Maret 2022, 08:37 WIB
Ilustrasi Ramadhan,
Ilustrasi Ramadhan, /Pixabay/mohamed_hassan/

 

DESKJABAR - Sekarang ini kita akan memasuki bulan Ramadhan 2022, Ada larangan berpuasa 1 atau 2 hari sebelum ramadhan.

Yang menjadi pertanyaannya, apakah berpuasa 1 atau 2 hari sebelum memasuki bulan Ramadhan diperbolehkan?

“Apa yang diriwayatkan oleh Bukhari, no. 1914 dan Muslim, no. 1082 dari Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata, Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda,

لا تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلا يَوْمَيْنِ إِلا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ

“Jangan mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari (sebelumnya). Kecuali seseorang yang terbiasa berpuasa, maka (tidak mengapa) berpuasalah.”

Baca Juga: Kenangan Ramadhan di Garut, Kereta Api Si Gombar Sering Menjadi Hiburan Ngabuburit

Hal ini mesti diperhatikan sebelum melaksanakan puasa Ramadhan, salah satunya adalah larangan yang berisi perintah untuk tidak berpuasa 1 atau 2 hari sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Salah satunya adalah larangan yang berisi perintah untuk tidak melaksanakan puasa 1 hari atau 2 hari sebelum bulan Ramadhan

Termasuk, 7 faedah dari larangan berpuasa 1 hari atau 2 hari sebelum bulan Ramadhan

Dikutip dari IG rumayshocom, berikut 7 faedah larangan berpuasa 1 atau 2 hari sebelum Ramadhan dari hadits di atas:

1. Dalil ini adalah larangan berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan karena ingin hati-hati dalam penentuan awal Ramadhan atau hanya ingin melaksanakan puasa sunnah biasa (puasa sunnah mutlak).

Baca Juga: ZIARAH KUBUR Jelang Ramadhan 2022, Begini Hukum dan DOA LENGKAP Serta Artinya, Kata Ustadz Abdul Somad

2. Larangan di sini adalah larangan haram, menurut pendapat lebih kuat karena hukum asal larangan demikian sampai ada dalil yang menyatakan berbeda.

3. Dikecualikan di sini kalau seseorang yang punya kebiasaan puasa tertentu seperti puasa Senin Kamis, atau puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak puasa), kalau dilakukan satu atau dua hari sebelum Ramadhan, maka tidaklah mengapa.

4. Begitu pula dikecualikan jika seseorang ingin melaksanakan puasa wajib, seperti puasa nadzar, kafaroh atau qodho’ puasa Ramadhan yang lalu, itu pun masih dibolehkan dan tidak termasuk dalam larangan hadits yang kita kaji.

5. Hikmah larangan ini adalah supaya bisa membedakan antara amalan wajib (puasa Ramadhan) dan amalan sunnah.

Baca Juga: Menjelang Ramadhan, Ziarah Orang Tua atau Wali, Mana yang Afdol? Begini Kata Habib Ali Zainal Abidin Al Hamid

Juga supaya kita semakin semangat melaksanakan awal puasa Ramadhan. Di samping itu, hukum puasa berkaitan dengan melihat hilal (datangnya awal bulan).

Maka orang yang mendahului Ramadhan dengan sehari atau dua hari puasa sebelumnya berarti menyeli.

6. Ada hadits yang berbunyi.

إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلاَ تَصُومُوا

"Jika sudah mencapai separuh dari bulan Sya’ban, janganlah kalian berpuasa.“ (HR. Abu Daud no. 2337).

Hadits ini seakan-akan bertentangan dengan hadits yang sedang kita kaji yang menyatakan larangan berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan.

Dan sebenarnya, hadits ini pun terdapat perselisihan pendapat mengenai keshahihannya.

Jika hadits tersebut shahih, maka yang dimaksudkan adalah larangan puasa sunnah mutlak yang dimulai dari pertengahan bulan Sya’ban.

Adapun jika seseorang punya kebiasaan puasa seperti puasa Senin-Kamis, puasa Daud, atau ingin menyambung puasa Sya’ban karena separuh pertama melakukannya.

Begitu pula karena ingin mengqodho’ puasa Ramadhan, maka seperti itu tidaklah masuk dalam larangan berpuasa setelah pertengahan Sya’ban.

7. Islam memberikan batasan dalam melakukan persiapan sebelum melakukan amalan sholih seperti yang dimaksudkan dalam hadits ini untuk puasa bulan Ramadhan.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Instagram @mabduhtuasikal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x