WAJIB TAHU, Alasan Mukminin Ditahan di Qonthoroh Setelah Lewat Jembatan Shirath, Kata Ustadz Firanda Andirja

- 30 Maret 2022, 08:26 WIB
 Ustadz Firanda Andirja menjelaskan tentang Qonthoroh, jembatan luas yang akan menampung Mukminin yang berhasil melewati jembatan Shirath untuk menjalani qisas.
Ustadz Firanda Andirja menjelaskan tentang Qonthoroh, jembatan luas yang akan menampung Mukminin yang berhasil melewati jembatan Shirath untuk menjalani qisas. /YouTube Firanda Andirja/

DESKJABAR - Salah satu ujian terberat di akherat nanti adalah tatkala manusia harus menyeberang di atas jembatan yang disebut Siroth atau Shirath. 

Sejumlah hadits menggambarkan Shirath lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang.

Melewati Shirath menjadi lebih berat dan mencekam lantaran jembatan tersebut membentang di atas neraka jahanam.

Dalam sebuah ceramahnya, Ustadz Firanda Andirja menjelaskan ada tiga golongan yang melewati Shirath.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Harut dan Marut yang Disebut dalam Al Qur'an: Malaikat, Orang Saleh, Tukang Sihir?

1. Golongan yang terjatuh dari Shirath ke dalam neraka jahanam.

2. Golongan yang tercabik-cabik di atas jembatan, tetapi berhasil melewati Shirath.

3. Golongan yang selamat melewati Shirath, tanpa tercabik-cabik.

Ustadz Firanda Andirja mengungkapkan bahwa dua golongan Mukminin yang selamat dari Shirath tersebut, masih akan ditahan di tempat bernama Qonthoroh.

Ia menjelaskan hal itu dalam video berjudul 'Al-Qonthoroh (Jembatan setelah Siroth) - Ustadz Dr. Firanda Andirja M.A.' di kanal YouTube Firanda Andirja, 24 Oktober 2021.

"Buat apa ditahan di Qonthoroh? Tujuannya untuk di-qisas akibat kezaliman di antara mereka. Mereka masih punya masalah yang perlu diselesaikan," kata Ustadz Firanda Andirja.

Ia menyebutkan bahwa golongan yang masuk surga tanpa hisab, tidak perlu ditahan di Qonthoroh.

Lalu, apa itu Qonthoroh?

Ustadz Firanda Andirja mengungkapkan dua pendapat secara umum tentang Qonthoroh.

Baca Juga: Amalan Doa Ringkas agar Hutang Lunas, Bebas dari Malas, Semangat Beraktivitas, Kata Ustadz Adi Hidayat Tegas

Pertama, Qonthoroh adalah semacam jembatan yang masih kelanjutan dari Jembatan Shirath, baru kemudian surga.

Kedua, Qonthoroh adalah jembatan sendiri. Bukan perpanjangan atau pengujung dari Jembatan Shirath. Alasannya karena ada perbedaan di antara keduanya.

Berikut ini perbedaan Qonthoroh dengan Shirath:

1. Shirath

- Lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang.

- Diletakkan di atas neraka jahanam, di sampingnya ada besi-besi tajam.

2. Qonthoroh

- Jembatan luas untuk menampung kaum Mukminin.

- Terletak di antara surga-neraka.

"Wallahualam bishawab. Kita nggak tahu posisinya (Qonthoroh) di mana. Karena kita tidak bisa menghayal tentang posisi neraka dan surga. Yang jelas bukan di atas neraka. Alam akherat tidak bisa kita analogikan dengan alam dunia," tutur Ustadz Firanda Andirja.

Baca Juga: RAMADHAN 2022 Segera Tiba, Doa Syekh Ali Jaber agar Ramadhan Bawa Kebahagiaan, Keselamatan, Kebaikan

Ustadz Firanda Andirja lebih condong pendapat kedua dari ulama yang lebih kuat, yaitu Qonthoroh adalah jembatan tersendiri. Bukan perpanjangan Jembatan Shirath karena perbedaannya.

Ustadz Firanda Andirja menjelaskan bahwa qisas ada dua. Yang pertama, qisas di Padang Mahsyar, yang kedua qisas di Qonthoroh.

"Qisas di Padang Mahsyar adalah sidang di hadapan Allah. Manusia penghuni surga dan penghuni neraka, semua di-qisas. Masalah-masalah yang tidak selesai akan diselesaikan di sini," kata Ustadz Firanda Andirja.

Sementara qisas di Qonthoroh hanya khusus di antara penghuni surga, yaitu orang-orang Mukmin yang akan masuk surga.

Dari situ timbul pertanyaan, semuanya sudah akan masuk surga, lalu qisas apa?

Menurut Ustadz Firanda Andirja, secara umum ada tiga pendapat di kalangan ulama.

1. Qisas ditujukan untuk orang kaya

Ustadz Firanda menyampaikan pendapat ulama yang pertama bahwa orang kaya karena hartanya banyak maka ada banyak pula hak orang miskin yang mungkin tidak ditunaikan sehingga akan di-qisas di Qonthoroh.

Baca Juga: Doa Sederhana dan 3 Amalan Utama di Bulan Puasa, Ustadz Adi Hidayat: Jadi Kurikulum Ramadhan Nabi Muhammad SAW

Ustadz Firanda mengutip hadits riwayat Ahmad, Bukhari, dan Muslim:

Nabi SAW bersabda, "Aku berdiri di pintu surga. Ternyata yang paling banyak masuk dalam surga adalah orang miskin. Orang kaya tertahan. Penghuni neraka sudah dimasukkan ke neraka. Aku berdiri di pintu neraka dan aku lihat kebanyakan penghuninya adalah wanita."

"Ini dalil bahwa yang ditahan orang-orang kaya saja di antara penghuni surga. Karena harta mereka semakin banyak maka kewajiban mereka adalah menunaikan hak orang-orang miskin semakin banyak," ucap Ustadz Firanda Andirja.

Baca Juga: WAJIB TAHU, Dosa Anak Mengalir ke Orang Tua? Ustadz Abdul Somad Bilang Orang Tua Berdosa Jika ...

Ia menjelaskan, ketika seseorang punya harta banyak, mungkin saja dia hanya bayar zakat, padahal ada kewajiban-kewajiban lain untuk membantu orang susah.

"Karena terlalu banyak hartanya, dia lalai. Mereka inilah yang ditahan karena masih punya urusan dengan orang miskin," ujarnya.

2. Semua permasalahan di-qisas secara umum di antara mereka

Qisas di Qonthoroh merupakan perpanjangan dari qisas di Padang Mahsyar. Namun, hanya diperuntukkan bagi sebagian orang, terkait dengan masalah yang umum.

Timbul pertanyaan kenapa cuma sebagian orang di-qisas di Qonthoroh, tidak diselesaikan di Padang Mahsyar sekalian?

Baca Juga: Doa Setelah Tahiyat Akhir Sebelum Salam Saat Sholat, dalam Bahasa Arab dan Latin, Menurut Ustadz Abdul Somad

Sebagian ulama, kata Ustadz Firanda Andirja, menjelaskan bahwa qisas di Padang Mahsyar adalah perkara-perkara besar, yang menyebabkan orang masuk neraka atau tidak.

"Ada pun qisas di Qonthoroh untuk perkara yang ringan, yang tidak menyebabkan orang masuk neraka. Karena mereka sama-sama orang baik yang mau masuk surga," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa di antara orang beriman kadang ada masalah. Di antara satu jamaah masjid pun kadang ada masalah. Tapi kesalahan itu tidak sampai menjerumuskan orang itu ke dalam neraka, maka di-qisasnya nanti di Qonthoroh.

Mengapa mereka di-qisas di Qonthoroh?

"Karena mereka sudah melewati ujian yang berat, yaitu melewati Shirath, melihat neraka di bawahnya. Karena mereka sudah tinggal masuk surga sehingga kalau di-qisas belakangan akan mudah memaafkan, karena sudah sama-sama selamat," tutur Ustadz Firanda Andirja.

3. Tujuan qisas untuk kelegaan hati/jiwa sebelum masuk surga

Menurut Ustadz Firanda Andirja, pendapat ulama yang ketiga adalah yang paling kuat bahwa qisas di Qonthoroh adalah untuk melegakan hati.

"Agar mereka masuk surga dengan plong. Tidak ada lagi kejengkelan dan kedongkolan di antara mereka. Agar hatinya bersih karena surga adalah tempat yang bersih. Surga itu kebersihan murni. Tidak boleh dimasuki orang yang hatinya kotor sedikit pun," kata Ustadz Firanda Andirja.

Allah SWT berfirman:

وَنَزَعْنَا مَا فِى صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ تَجْرِى مِن تَحْتِهِمُ ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ وَقَالُوا۟ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى هَدَىٰنَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِىَ لَوْلَآ أَنْ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ ۖ لَقَدْ جَآءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِٱلْحَقِّ ۖ وَنُودُوٓا۟ أَن تِلْكُمُ ٱلْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Yang artinya : Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran". Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan". (QS Al A'raf ayat 43).

"Jengkel, dengki, hasad (iri), mangkel, dendam, itu semua kotoran yang tidak bisa dimasukkan dalam surga. Maka Allah bersihkan dulu dengan qisas, baru kemudian dimasukkan ke dalam surga," tutur Ustadz Firanda Andirja.

Baca Juga: 2 Doa Pendek dari Nabi Ibrahim dan Nabi Zakaria agar Anak Soleh Solehah, Ustadz Abdul Somad Menyarankan

Ia pun mengungkapkan bahwa Rasulullah SAW yang akan membuka pintu surga dan masuk surga pertama diikuti kaum Mukminin.

Nabi SAW bersabda, "Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya. Seorang lebih mudah mengetahui tempat tinggalnya di surga daripada tempat tinggalnya di dunia." (HR Bukhari).

Demikian penjelasan Ustadz Firanda Andirja tentang Qonthoroh, semacam jembatan luas yang terletak di antara surga dan neraka. Qonthoroh akan menampung kaum Mukminin untuk menjalani qisas sebelum masuk surga.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Firanda Andirja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah