Allah SWT berfirman:
۞ قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Artinya:
"Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." QS. Az-Zumar[39]:53
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan jika dosa zina adalah dosa besar, digolongkan kepada israf seperti yang diungkapkan pada ayat di atas.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, syetan akan senantiasa terus mengganggu dan mencegah manusia untuk bertaubat kepada Allah SWT.
Baca Juga: Memajang Foto Anak di Medsos Bisa Sebabkan Penyakit Ain, Benarkah? Ini Kata Ustadz Abdul Somad
Ustadz Adi Hidayat menegaskan, kepada orang yang telah melakukan dosa zina, syetan akan semakin gencar melancarkan tipu dayanya agar mereka merasa putus asa dari mengharap rahmat dari Allah SWT.
Syetan akan berupaya supaya yang melakukan dosa zina kembali melakukan dosa zina dan merasa tidak ada jalan untuk kembali pada jalan yang benar.
Padahal jelas dalam ayat tersebut dijelaskan jika Allah SWT sekali pun hambanya telah berbuat israf (melampaui batas) dalam hal ini melakukan dosa zina, tetap saja Allah itu Maha memberi Rahmat.